REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Nahdlatul Ulama (NU) menjadi organisasi Islam yang mampu memegang peran penting bersama pemerintah menghadapi persoalan bangsa.
Hal itu sebagaimana disampaikan Menko Airlangga saat mengucapkan selamat hari lahir (Harlah) ke-95 untuk salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia ini. Menurut Menko Airlangga, NU sejak lama telah melahirkan tokoh-tokoh nasional yang memiliki peran strategi di berbagai bidang.
Selain itu, NU saat ini juga menjadi wadah yang membangun pemikiran-pemikiran untuk memperkuat dan menjaga kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia."Peran dan partisipasi NU sangat penting dalam menghadapi persoalan bangsa ini," kata Menko Airlangga.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menambahkan, strategi NU menyebarkan agama Islam patut menjadi teladan. Sebab, NU senantiasa menegakkan ajaran Islam dengan nilai-nilai ahlusunnah wal jamaah, yakni secara moderat, berkeadilan, menjunjung toleransi, dan kokoh menegakkan kebaikan serta mencegah kemungkaran.
Bukan hanya sebagai ormas yang membumikan Islam Nusantara, Menko Airlangga menilai, kiprah NU di politik dan pendidikan juga sangat penting.
“Semoga di usia yang ke-95 ini NU menjadi organisasi Islam yang mampu menjaga kerukunan antarumat serta menjaga kesatuan Republik Indonesia,” ucap Menko Airlangga.
Banyak tokoh besar lahir dari NU dan mendapat amanah penting bagi Indonesia. NU yang merayakan harlah pada Ahad (31/1) ini juga melahirkan cendekiawan muslim melalui lembaga pendidikan mereka.
Melalui salah satu lembaganya, LP Ma'arif, hingga saat ini NU menaungi sekitar 20.136 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia. Yakni, 7.462 sekolah (36 persen), dan 12.674 madrasah (61 persen).
"Kader-kader NU yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi sosok yang menebar kedamaian dan kerukunan,” pungkasnya