Senin 01 Feb 2021 12:27 WIB

Warga Poltangan Waswas Jika Mau ke Flyover Tanjung Barat

Kendaraan dari Poltangan ke flyover bisa ditabrak kendaraan melaju dari Pasar Minggu.

Pesepeda melintasi jalan layang tapal kuda saat uji coba lalu lintas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (31/1). Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba lalu lintas di jalan layang tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat pada Ahad (31/1) pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB serta hari Senin (1/2) dan Selasa (2/2) pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB sebagai evaluasi atas kekurangan pekerjaan yang ada di lapangan seperti marka, rambu dan kelengkapan jalan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pesepeda melintasi jalan layang tapal kuda saat uji coba lalu lintas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (31/1). Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba lalu lintas di jalan layang tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat pada Ahad (31/1) pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB serta hari Senin (1/2) dan Selasa (2/2) pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB sebagai evaluasi atas kekurangan pekerjaan yang ada di lapangan seperti marka, rambu dan kelengkapan jalan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Poltangan, Tanjung Barat, Jakarta Selatan mengaku waswas melintas di jalan layang (flyover/FO) Tanjung Barat karena akses menuju jalan itu jaraknya berdekatan dengan persimpangan di daerah itu. Menurut salah satu warga, Wani Kurniadi saat ditemui di dekat FO Poltangan, ada kekhawatiran warga untuk melintas ke FO karena akses menuju jalan layang jaraknya dekat dengan persimpangan Poltangan.

Karena itu, katanya, jika kendaraan keluar dari Poltangan menuju FO harus hati-hati agar tidak bertabrakan dengan kendaraan yang melaju lurus dari arah Pasar Minggu menuju Lenteng Agung.

"Harusnya ada petugas yang mengatur arus lalu lintas karena kalau tidak diatur, bisa-bisa kendaraan yang dari Poltangan mau masuk FO bisa ditabrak kendaraan yang lurus dari arah Pasar Minggu," kata Wani.

Menurut pengamatan Wani, kendaraan yang melintas dari arah Pasar Minggu lurus ke Lenteng Agung, rata-rata memacu kecepatan saat arus lalu lintas lengang. Sementara, akses masuk FO Tanjung Barat arah Pasar Minggu berada tidak jauh dari persimpangan komplek Poltangan.

"Coba saja perhatikan, kalau tidak hati-hati melintas, bisa saja kita ditabrak sama kendaraan yang melaju dari arah Pasar Minggu," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan pemilik toko di Jalan Raya Tanjung Barat, persis di depan FO Tanjung Barat, Ali (54). Ali menyarankan perlu ada lampu merah untuk mengatur arus lalu lintas kendaraan dari arah Poltangan dan Pasar Minggu agar kendaraan warga yang hendak masuk FO lebih aman.

Menurut Ali, hampir 1:10 pengguna FO Tanjung Barat adalah warga Poltangan. Kebanyakan warga melintas ke Pasar Minggu, selain untuk bekerja juga untuk berbelanja.

"Rata-rata warga Poltangan ini pedagang, mereka hampir setiap hari ke Pasar Minggu dan pastinya pengguna aktifnya adalah warga sekitar," kata dia.

Namun, Ali mengaku uji coba FO Tanjung Barat membuat warga lebih senang karena akses lebih cepat untuk ke Pasar Minggu tidak perlu berputar jauh ke Universitas Pancasila atau Condet.

Menurut dia, belum banyak warga tahu soal uji coba ini. Jika mereka sudah tahu, maka jumlah kendaraan yang melintasi jalan layang tersebut akan semakin banyak. "Kalau Minggu cenderung masih sepi," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Ali, mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan, atau terhambatnya lalu lintas karena kendaraan dari Poltangan yang akan masuk ke FO, diperlukan pengaturan arus lalu lintas di dekat pertigaan Poltangan.

Berdasarkan pantauan, kebanyakan pengguna FO Tanjung Barat adalah kendaraan yang datang dari arah Poltangan yang hendak berputar arah ke Pasar Minggu. Sedangkan kendaraan yang dari arah Pasar Minggu kebanyakan berjalan lurus menuju Lenteng Agung. Karena, sebelum Tanjung Barat sudah ada tempat berputar dekat Stasiun Pasar Minggu.

Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba untuk umum (open traffic) FO Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, selama tiga hari. Waktu uji coba untuk umum FO Lenteng Agung-IISP dan FO Tanjung Barat ini dijadwalkan Minggu pada jam 08.00 - 21.00 WIB.

Uji coba hari berikutnya Senin (1/2) pada jam 06.00 sampai dengan 21.00 WIB. Lalu, Selasa (2/2) pada jam 06.00-21.00 WIB. FO Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi temur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan FO Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter.

Pembangunan FO Lenteng Agung dan Tanjung Barat ini bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas, menghapus perlintasan sebidang kereta api, meminimalisir kecelakaan lalu lintas dengan kereta api dan mengamankan perjalanan kereta api. Kedua FO itu dirancang menarik dengan mengambil bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement