REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan memulai program vaksinasi Covid-19 pada Senin (1/2). Vaksinasi petama akan diberikan kepada 10 orang perwakilan pimpinan daerah, ulama, dan kaum milenial.
Sebelum menjalani vaksinasi, 10 orang perwakilan itu harus melalui beberapa tahapan dari mulai registrasi, verifikasi, skrining, hingga akhirnya melakukan proses vaksinasi. Tahapan-tahapan itu dilakukan untuk memastikan penerima vaksin telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
"Dalam vaksin tahap pertama yang akan dilaksanakan pada awal Februari, Wakil Bupati Garut (Wabu) Helmi Budiman, dinyatakan lolos skrining kesehatan, sama halnya dengan Perwakilan DPRD," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, melalui keterangan resmi, Ahad (31/1).
Berdasarkan data yang didapat Republika, selain Wabup Garut, penerima vaksinasi pertama di Kabupaten Garut adalah Kepala Lapas Garut RM Kristyo, perwakilan Kodim 0611/Garut, perwakilan Kantor Kemenag Garut, dan perwakilan DPRD. Selain itu, ada pula nama perwakilan pengusaha, tokoh masyarakat, dan perwakilan milenial.
Sementara, Helmi Budiman mengaku siap untuk menjalani vaksinasi. Namun, ia mengingatkan, setelah vaksinasi dilakukan masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Proses vaksinasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Namun, tetap protokol kesehatan harus tetap dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata dia.
Sebanyak 12.200 dosis vaksin sudah didistribusikan ke Kabupaten Garut pada Selasa (26/2). Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mulai mendistribusikan vaksin ke puskesmas-puskesmas yang akan menjadi tempat vaksinasi Covid-19.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, distribusi vaksin ke puskesmas sudah dilakukan sejak Kamis (28/1). Diperkirakan, distribusi akan selesai pada Ahad (31/1). "Sampai Ahad insyaallah selesai. Senin dijadwalkan bisa mulai (vaksinasi)," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (29/1).
Menurut dia, jumlah dosis vaksin yang didistribusikan untuk tahap awal vaksinasi dapat mencukupi untuk seluruh tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut, yang totalnya mencapai sekitar 6.000 orang. Sebab, tak semua nakes di Kabupaten Garut akan menjalani vaksinasi.
Leli mengatakan, tidak semua nakes memenuhi syarat divaksin. "Sekitar 500 nakes di sini kan pernah positif. Nakes juga kan ada yang punya penyakit penyerta," kata dia.
Ia menargetkan, vaksinasi kepada nakes dapat selesai dalam waktu sepekan. Namun, setiap nakes harus menjalani dua kali penyuntikan vaksin. Penyuntikan pertama dan kedua memiliki jeda 14 hari.