REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Kesehatan Sumatera Selatan tetap mendistribusikan vaksin ke puluhan kecamatan yang terkategori tanpa kasus positif Covid-19. Vaksinasi diberikan untuk memperkuat kekebalan lingkungan.
Data Dinkes Sumsel per 29 Januari 2021, Sabtu (30/1), mencatat sejak Maret 2020 sudah ada 187 kecamatan di 17 kabupaten/kota yang telah melaporkan temuan kasus konfirmasi positif Covid-19 dari total 236 kecamatan di Sumsel.
"Dalam perencanaan memang kecamatan tanpa kasus itu dapat vaksin, namun seberapa banyaknya itu masih perlu dikaji lagi karena prioritas kami tetap kecamatan yang jumlah kasusnya tinggi," kata Kepala Seksi Survailans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri.
Kecamatan tanpa kasus tersebut rata-rata berada di kabupaten wilayah Sumsel bagian barat, selatan dan utara yang berbatasan dengan Provinsi Bengkulu serta Jambi.
Menurut dia, masih adanya kecamatan tanpa kasus dimungkinkan oleh dua faktor, yakni karena memang tidak terdapat transmisi virus Sars Cov-2 dari wilayah sekitar atau karena memang tidak terlaporkan ke pemerintah setempat.
Kasus yang tidak terlaporkan hingga kini kemungkinan besar disebabkan kasus-kasus positif tidak mendatangi pelayanan kesehatan karena terjangkit Covid-19 tanpa gejala sehingga tidak merasakan telah terpapar Covid-19, kata dia.
Namun penyebarannya juga diyakini cenderung lambat karena mobilitas masyarakatnya relatif rendah terutama di pedesaan.
"Sampai saat ini masih banyak desa-desa yang 0 kasus positif," tambahnya.
Oleh karena itu masyarakat di kecamatan tanpa kasus tetap memerlukan vaksin untuk memperkuat pencegahan Covid-19 meski kuota penerimanya lebih sedikit dari kecamatan dengan temuan kasus.
Tetapi ia mengingatkan vaksin bukanlah upaya satu-satunya menekan kasus Covid-19 di Sumsel, penerapan protokol kesehatan yang rutin tetap menjadi kunci memutus rantai penularan Covid-19 sehingga warga di wilayah 0 kasus diharapkan tetap mempertahankan 0 kasus dengan protokol kesehatan.
Sementara ini Dinkes Sumsel baru mendistribusikan 100.200 dosis Vaksin Sinovac untuk 43.000 lebih SDM kesehatan di 17 kabupaten/kota, penerima vaksin selanjutnya untuk kalangan TNI, Polri dan ASN dimulai pada pertengahan Februari.
Sedangkan untuk masyarakat umum direncanakan mulai menerima vaksin pada April 2021.