REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rumah pilot Sriwijaya Air SJ182 yang kandas di perairan Kepulauan Seribu 9 Januari lalu, Kapten Afwan, mulai ramai didatangi pelayat Sabtu (30/1) pagi. Saat ini, jenazah Kapten Afwan sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju rumahnya di perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE), Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Keponakan dari Kapten Afwan, Ferza Mahardika mengatakan, setelah tiba di rumah duka, jenazah pamannya akan disolatkan di Masjid Ad-Daulah di perumahan BCE.
“Sekarang (jenazah) lagi menuju ke sini. Nyampai sini nanti dishalatkan bareng-bareng,” ujar Ferza kepada Republika.co.id di Cibinong, Sabtu (30/1).
Ferza mengatakan, sebelum dibawa ke pemakaman Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, akan ada sambutan dari Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin serta perwakilan dari manajemen Sriwijaya Air.
“Yang kami tau sejauh ini ada sambutan juga dari Bupati Bogor dan perwakilan manajemen Sriwijaya. Baru berangkat ke pemakaman,” tuturnya.
Dalam pantauan Republika.co.id, sejumlah karangan bunga telah memenuhi jalan di sekitar rumah Kapten Afwan. Sejumlah pelayat mulai dari tetangga, kerabat, serta perwakilan pilot sudah hadir di rumah duka.
Penjagaan juga dilakukan oleh TNI-Polri, sekaligus untuk menjaga protokol kesehatan. Tak hanya itu, tampak beberapa orang petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan meminta para pelayat untuk mencuci tangan.
Sebelumnya, Ferza mengatakan, jenazah Kapten Afwan telah teridentifikasi pada Jumat (29/1) sore. “Sore (teridentifikasi), tepatnya (jam berapa) kurang tahu,” ujarnya.
Sebagai anggota keluarga, Ferza turut bersyukur karena tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri berhasil mengidentifikasi jenazah pamannya. “Alhamdulillah sekian lama menunggu kepastian, Allah menjawab doa keikhlasan kami dengan ditemukannya jenazah almarhum,” tuturnya.