Jumat 29 Jan 2021 22:10 WIB

Mendagri Usulkan Daerah Sukses Vaksinasi Diberi Insentif

Kemendagri ingin evaluasi rutin program vaksinasi tiap daerah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara resmi telah disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu (20/1) pukul 09.00 WIB di Ruang MCU RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Foto: dok. Kemendagri
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara resmi telah disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu (20/1) pukul 09.00 WIB di Ruang MCU RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengusulkan pemberian Dana Insentif Daerah (DID) untuk Pemerintah Daerah (Pemda) yang berprestasi dalam program vaksinasi. Dalam pertemuan koordinasi dengan bupati dan wali kota seluruh Indonesia melalui konferensi video, Tito menyarankan Kementerian Kesehatan mendukung Kementerian Keuangan menggulirkan DID tersebut.

“Saran kami kepada Bapak Menkes, agar sama-sama kita dukung Kemenkeu, agar DID diberikan kepada daerah-daerah yang kita anggap berprestasi dalam program vaksinasi ini, maka kita akan usulkan kepada Menkeu agar mereka mendapatkan dana insentif,” kata Tito dalam siaran pers, Jumat (29/1).

Tito mengatakan, kecepatan menjadi kunci dalam program vaksinasi. Khususnya untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Karena  itu, ia mengapresiasi pemerintah daerah yang proaktif, cepat dan tanggap dalam melakukan vaksinasi.

“Saya mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada rekan-rekan kepala daerah yang bisa melakukan vaksinasi dengan cepat. Kita semua perlu belajar kepada kepala daerah tersebut. Apa resepnya, sehingga bisa cepat dan mungkin kepala daerah yang lain, dinas kesehatan yang lain juga nanti bisa bertanya kepada daerah-daerah itu,” kata Tito.

Ia juga berharap perlu ada pertemuan rutin untuk mengevaluasi jalannya proses vaksinasi di seluruh daerah. Ia meyakini, pertemuan rutin evaluasi vaksinasi ini dapat memunculkan iklim yang kompetitif dalam melaksanakan vaksinasi.

"Di mana daerah yang vaksinasi cepat ditampilkan dan mungkin ada juga daerah yang vaksinasinya lamban, 10 terlamban juga ditampilkan,” ujar Tito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement