REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat 59 santri dari dua pesantren di Kecamatan Bungbulang terkonfirmasi positif Covid-19. Puluhan santri yang positif itu diisolasi di Rumah Sakit Medina Kabupaten Garut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, klaster pesantren di Kecamatan Bungbulang itu awal diketahui pada Jumat pekan lalu. Sebanyak 42 santri dari salah satu pesantren terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kemarin, ada penambahan enam kasus baru dari pesantren itu, jadi total 48 santri. Di pesantren lainnya di kecamatan sama, ditemukan juga 11 santri positif," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (29/1).
Ia mengatakan, ditemukannya kasus di dua pesantren tersebut berawal dari adanya santri yang mengeluh sakit. Puskesmas setempat kemudian melakukan pengetesan dan terdapat santri yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Leli mengatakan, uji usap (swab test) belum dilakukan kepada semua santri di dua lingkungan tersebut. Sebab, saat ini swab test hanya dilakukan kepada orang yang bergejala. "Sisanya meski tak bergejala kan karantina di pesantren. Tidak boleh ada yang keluar-masuk," kata dia.
Ketika disinggung mengenai kemungkinan penularan menyebar lebih luas, Leli menjelaskan, pihaknya sudah merekomendasikan kegiatan di dua pesantren yang menjadi klater penyebaran Covid-19 itu dihentikan sementara.
Satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 di tingkat RT, RW, desa, hingga kecamatan berperan untuk memastikan tak ada aktivitas keluar masuk di dua pesantren tersebut.