REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Puluhan tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik dari Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Bangli, Provinsi Bali melakukan vaksinasi COVID-19 tahap pertama secara perdana.
"Untuk di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Bangli masing-masing ada 40 orang yang menerima vaksin COVID-19," kata Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Kamis (28/1).
Ia mengatakan bahwa dari kegiatan vaksinasi tersebut, belum ada ditemukan peserta vaksin yang merasakan timbulnya gejala atau efek samping. Untuk wilayah Kabupaten Tabanan telah menerima vaksin COVID-19 sebanyak 7200 vial di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Tabanan atau UPTD Instalansi Farmasi yang telah disimpan di ruang pendingin.
Adapun target vaksinasi COVID-19 tenaga kesehatan untuk wilayah Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Bangli akan selesai pada Februari 2021. Menurut dia, dari laporan yang sudah diterima, jumlah nakes di Kabupaten Tabanan yang telah menerima e-tiket sebanyak 3.529 orang, sedangkan Kabupaten Bangli masih proses akumulasi.
Kapenrem mengatakan penyuntikan vaksin dilakukan untuk membentuk imun tubuh lebih baik. Namun suntik vaksin COVID-19 harus dilakukan sebanyak dua kali. Pemerintah Kabupaten Bangli menargetkan vaksinasi COVID-19 tahap pertama dapat terselesaikan segera.
Baca juga : Siapkan Hal Ini Sebelum Vaksinasi Covid-19
Setelah vaksinasi pertama ini selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan pada pekan depan untuk suntik tahap kedua."Bagi yang telah melakukan vaksin tahap pertama, belum menjamin bahwa orang tersebut bakal kebal atau imun, karena vaksin tahap kedua belum dilakukan," ucapnya.
Sementara itu, pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali telah melaksanakan vaksinasi tahap kedua, di kediaman Gubernur Bali Jalan Surapati Kota Denpasar, pada (28/01).Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Chandra Wijaya mengatakan bahwa vaksinasi diharapkan dapat memutus penyebaran COVID-19. Ia mengajak seluruh masyarakat khususnya di Bali untuk tidak takut divaksin, karena vaksin aman bagi penerimanya.
"Vaksin corona vac yang diproduksi oleh Sinovac tersebut membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Vaksin Sinovac ini juga sudah mendapat izin penggunaannya dari BPOM RI yang dinyatakan aman bagi keselamatan masyarakat Indonesia dan telah ditetapkan halal oleh MUI,"ucapnya.