Kamis 28 Jan 2021 08:06 WIB

Polres Cianjur Selidiki Bantuan Ayam Hidup Program BPNT

Bantuan tersebut harusnya berupa daging ayam potong sesuai dengan pedoman kementerian

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas memeriksa data diri warga saat penyaluran bantuan sosial (bansos) Provinsi Jawa Barat Tahap ke-IV di Kantor Pos Bandung, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas memeriksa data diri warga saat penyaluran bantuan sosial (bansos) Provinsi Jawa Barat Tahap ke-IV di Kantor Pos Bandung, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Polres Cianjur, Jawa Barat, menurunkan tim ke Kecamatan Pagelaran, guna menyelidiki kasus pembagian ayam hidup dalam penyaluran program Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) program Kementerian Sosial. Bantuan tersebut seharusnya berupa daging ayam potong sesuai dengan pedoman umum dari kementerian.

"Kami sudah mengirimkan tim ke lapangan untuk menyelidiki pergantian komoditas daging ayam potong menjadi ayam hidup yang diterima KPM di Kecamatan Pagelaran. Kalau ditemukan pelanggaran tentunya akan kita tindak lanjuti," kata Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai di Cianjur Rabu.

Baca Juga

Polres akan mendalami penyebabnya, termasuk mengumpulkan keterangan dari saksi penerima manfaat yang merasa keberatan dengan pergantian komoditas tersebut. Polisi juga akan memanggil supplier yang memasok ayam hidup ke EWarong yang sudah ditunjuk sebagai penyalur program pemerintah pusat.

"Kami akan usut tuntas. Kalau tidak sesuai dengan pedoman umum dan ini merupakan pelanggaran. Tentunya berbagai pihak akan dimintai keterangan sebelum menetapkan sebagai tersangka," kata Rifai.

Sebelumnya enam ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial di Kecamatan Pagelaran, Cianjur menerima ayam hidup untuk komoditas protein hewani yang biasanya dalam bentuk daging ayam potong atau daging sapi.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, Surya, mengatakan baru mendapat laporan terkait komoditas daging ayam potong yang seharusnya diterima KPM diganti dengan ayam hidup. Pihaknya akan segera menindaklanjuti hal tersebut karena tidak ada dalam pedoman umum untuk program BPNT.

"Ini baru pertama kali ada komoditas yang diganti dengan ayam hidup bukan daging ayam potong yang diterima KPM. Kami baru mendapat laporan terkait hal tersebut. Namun selama tidak ada yang keberatan, mungkin bukan masalah. Tapi kami akan tindaklanjuti, terkait enam ribu lebih KPM menerima ayam hidup dari Ewaroeng di Kecamatan Pagelaran," katanya.

Surya menjelaskan berdasarkan pedoman umum dari Kemensos, setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp 200 ribu melalui kartu khusus yang nantinya akan ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan yang bernama e-Waroeng.

Bantuan tersebut dapat ditukarkan menjadi empat komoditas. Beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam, dan ikan sebagai sumber protein hewani, kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati dan buah-buahan sebagai sumber vitamin. Masing-masing komoditas dipasok supplier ke EWaroeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement