Selasa 26 Jan 2021 12:41 WIB

Desakan Lockdown Kala PPKM Dinilai tak Efektif

PPKM diperpanjang karena belum terjadi perbaikan angka penularan Covid di Jawa-Bali.

Warga negara asing melintas di dekat mural bergambar perempuan menggunakan masker di Badung, Bali, Minggu (24/1/2021). Jumlah kasus positif COVID-19 di Bali meningkat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Foto:

Solusi 'jalan tengah' sebelumnya ditawarkan oleh anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay yang mengusulkan agar pemerintah menerapkan lockdown akhir pekan sebagaimana yang sudah diterapkan Turki. Penerapannya, masyarakat tidak boleh keluyuran mulai Jumat malam pukul 21.00 hingga Senin pukul 05.00.

"Itu kan orang selama dua hari tiga malam itu enggak ada penyebaran virus kan sebenarnya. Semua orang di rumah. Bisa enggak dicarikan alternatif seperti itu misalnya itu namanya lockdown akhir pekan," kata Saleh kepada Republika, Ahad (24/1).

Pakar Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani setuju atas usulan pemberlakukan lockdown pada akhir pekan. Ia berharap pemerintah dapat menerapkan usulan lockdown akhir pekan.

"Iya (setuju), saya kira bisa menurunkan (kasus) jika melakukan hal tersebut, tetapi apakah efektif tentunya tergantung implementasinya," kata Laura, Senin (25/1).

Menurutnya, lockdown di akhir pekan akan efektif dalam mengurangi tingkat penularan Covid-19. Tentunya ujar Laura, lockdown yang memang benar-benar membatasi mobilisasi masyarakat.

"Jadi tergantung implementasinya, apakah betul-betul dilakukan dan mobilisasi masyarakat memang dibatasi," tegasnya.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Penangangan Covid-19 Wiku Adisasmito mengapresiasi usulan terkait lockdown pada akhir pekan. Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan akan menjadi kebijakan di tengah pandemi seperti ini.

"Saya apresiasi usulannya. Namun, kebijakan penanganan pandemi bisa ditetapkan setelah melalui banyak pertimbangan dari Kementerian/Lembaga terkait," katanya saat dihubungi Republika, Senin (25/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement