REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pesan agar warga Betawi jangan pernah berhenti untuk belajar di tengah pandemi Covid-19. Pesan itu disampaikan saat Kuliah Umum Perkumpulan Gerakan Kebangkitan Betawi (Gerbang Betawi) bertema 'Prospek, Peluang, dan Solusi Masyarakat Betawi dalam Peningkatan Ekonomi, Pengaruh Politik, dan Kompetisi Global', Sabtu (23/1).
"Jadi, dalam kedudukannya di Jakarta, masyarakat Betawi itu (sebenarnya) fasilitator dan penjahit Indonesia,” ujar Anies lewat keterangan tertulisnya.
Selain mengharapkan masyarakat Betawi selalu belajar, Anies juga meminta masyarakat Betawi bisa lebih jeli membaca tren perubahan seusai pandemi Covid-19 nanti. Menurutnya, pandemi bakal berdampak jangka panjang di berbagai bidang kehidupan. Karena itu, penting bagi masyarakat Betawi untuk membaca tren perubahan tersebut.
Pembicara lainnya dalam kuliah umum Gerbang Betawi yaitu anggota DPRD DKI H Purwanto yang menyoroti politik sebagai salah satu ilmu yang dapat dipelajari warga Betawi. Ia menekankan pentingnya masyarakat Betawi memanfaatkan kesempatan berkiprah di partai-partai politik sehingga berpeluang ikut menentukan arah kebijakan publik khususnya di Jakarta sebagai masyarakat inti ibukota. “Sudah saatnya orang Betawi menjadi subyek, bukan sekadar obyek politik,” kata Purwanto.
Anggota Dewan Pakar Gerbang Betawi N Syamsudin Ch Haesy yang juga menjadi pembicara dalam kegiatan itu menyampaikan beberapa tantangan masyarakat Betawi untuk terjun dalam dunia politik. Ia berharap Gerbang Betawi dapat mewujudkan sekolah demokrasi agar orang Betawi memiliki bekal dalam mengisi posisi-posisi penting di legislatif dan eksekutif.
Ia juga mengajak untuk belajar dari politisi yang juga berasal dari latar belakang Betawi, seperti MH Thamrin, Ridwan Saidi, hingga Mahbub Djunaidi. “Jadi yang harus dimiliki orang Betawi ke depan adalah kemampuan membaca perubahan. Ilmu menjadi cahaya, sementara transformasi dilakukan dengan ghirah dan gairah. Kuatkan pendidikan, berikan akses pada modal, akses politik, dan yang terpenting harus sehat,” kata pria yang akrab disapa Bang Sem itu.