Namun, Irma meragukan, tes yang dilakukan pemerintah merata se-Tanah Air. Airlangga dianggap hanya menggeneralisasi testing yang sebenarnya mayoritas dilakukan di DKI Jakarta. Adapun wilayah lainnya masih mengalami kendala testing.
"Pak Airlangga bilang secara nasional, coba dimana saja tesnya dilakukan. Padahal, tes paling banyak dilakukan hanya di beberapa provinsi saja termasuk Jakarta. Artinya pak Airlangga ngomongnya tidak kontekstual," ucap Irma.
Sebelumnya, Airlangga menyebut berdasarkan data periode 10 sampai 16 Januari 2021, Indonesia telah mencapai 288 ribu jumlah testing. Airlangga menuturkan standar WHO adalah 10 persen per 1.000 orang, sehingga minimalnya Indonesia mencapai 107,69 persen dari standar WHO.