Airlangga dipandang perlu memperbaiki pemaparannya soal testing agar tak menjadi disinformasi di masyarakat. Menurutnya, pemahaman pak Airlangga soal standar minimal testing Covid-19 berdasarkan WHO sudah terpenuhi itu salah. "Sangat salah dan menyesatkan. Cara ngitungnya tidak seperti itu," tandas Irma.
Irma menyebut, sudah seharusnya Indonesia mampu melakukan tes pada 270 ribu orang per pekan secara merata jika merujuk jumlah penduduk sebanyak 270 juta. Ini juga sesuai dengan perhitungan 1 tes per seribu orang.
"Nah kalau dipukul rata, bukan pakai perhitungan epidemiologis, tidak pakai wawasan kesehatan masyarakat yang baik ya bisa saja hanya ngitung 1 per seribu orang minimal standarnya harusnya kan 270 ribu orang per minggu. Itu bisa dikatakan sudah masuk (standar WHO)," ujar doktor bidang kesehatan masyarakat dari Universitas Columbia, Amerika Serikat itu.