Jumat 22 Jan 2021 15:27 WIB

Istana Cari Solusi Agar Harga Daging Sapi Stabil

KSP bertemu APDI dan Gapuspindo cari solusi stabilkan harga daging sapi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Foto:

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra menjelaskan, sejak aksi mogok pedagang daging di beberapa wilayah, pihaknya langsung turun tangan dengan memfasilitasi pertemuan antara Gapuspindo dan APDI. 

Dari pertemuan itu, kedua pihak sepakat menetapkan harga daging dari hulu pada kisaran Rp 94 ribu per kg sehingga pedagang ritel bisa menjual di bawah harga Rp120 ribu per kg.

"Ini langkah jangka pendek. Kami juga sudah tentukan langkah jangka menengah dan jangka panjang, terutama melalui kebijakan impor di luar Australia yang terus menaikkan harga sapi," tambah Syailendra.

Sedangkan Ketua APDI Asnawi pun menyambut positif hasil pertemuan yang telah disepakati. Dan para pedagang daging menghentikan aksi mogok yang dilakukan. "Sekarang, para pedagang sudah bisa menjual daging dengan harga terendah Rp 105 ribu per kg dari sebelumnya yang bisa di atas Rp 120 ribu per kg," kata Asnawi.

Ketua Dewan Gapuspindo Didiek Purwanto menjelaskan, pihaknya memang telah menaikkan harga daging seiring naiknya harga sapi impor dari Australia. Ia menjelaskan, sejak harga sapi impor Australia menyentuh level terendah yakni 2,5 dolar AS per kg, terjadi peningkatan harga hingga 3,8 dolar AS per kg atau setara Rp 55.460 per kg pada akhir Desember 2020.

Didiek pun berharap, terdapat alternatif negara pengimpor sapi lainnya, selain dari Australia. "Sehingga, sebagian anggota kami sudah tidak bisa lagi melakukan impor dari Australia dan membuat adanya lonjakan harga setelah pada 2019-2020 tidak ada lonjakan harga," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Bulog dan Berdikari menyatakan kesiapannya memenuhi stok kebutuhan daging sapi menjelang hari raya Idul Fitri mendatang. Namun, mereka berharap agar proses perizinan impor dari negara selain Australia bisa dipercepat.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement