Jumat 22 Jan 2021 13:06 WIB

Hubungan AS-China yang Diyakini akan Tetap Penuh Ketegangan

Presiden Joe Biden disebut harus berhati-hati bila memperlunak sikap ke China.

Pejalan kaki di Hong Kong, China, melewati layar yang memperlihatkan inaugurasi Presiden AS Joe Biden, Kamis (21/1). Hubungan AS dan China di bawah kepemimpinan Biden diduga tetap akan penuh ketegangan.
Foto:

Harapan dari Indonesia

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, menegaskan AS adalah salah satu mitra strategis dan terpenting Indonesia. "Indonesia dan AS memiliki kesamaan nilai, seperti demokrasi, kemajemukan, toleransi, hak asasi manusia, rule of law dan sebagainya, sehingga saya yakin, ke depan, Indonesia dan AS dapat menjalin hubungan yang lebih kokoh," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (21/1).

Berbagai harapan pun digantungkan Indonesia terhadap kepemimpinan Biden dan Harris, terlebih di saat dunia tengah menghadapi pandemi, upaya pemulihan ekonomi, hingga upaya menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

Menurut Retno, dunia saat ini membutuhkan semangat kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Multilateralisme yang kuat dan adil juga sangat dibutuhkan dunia untuk saat ini di tengah rivalitas negara-negara besar. "Oleh karena itu, komitmen dan kontribusi AS sangat diperlukan," ujar Menlu Retno.

Indonesia mencatat, sekurangnya tiga hal yang diharapkan dari AS untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Pertama, komitmen AS dalam upaya mitigasi pandemi melalui kerja sama multilateral. Kedua, lanjut Menlu Retno, yakni komitmen AS terhadap pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di dunia dan kawasan.

Sebab, di tengah rivalitas negara-negara besar, dunia semakin terpecah sehingga Indonesia sangat mengharapkan Amerika dapat menjadi bahan bakar terciptanya dunia yang lebih aman, damai, dan stabil. "Tindakan dan solusi unilateral yang tidak sejalan dengan hukum internasional harus dihindari. Penyelesaian konflik secara damai harus senantiasa dikedepankan," tegasnya.

Menlu Retno memasukan isu Palestina, Afghanistan, hingga sengketa Laut China Selatan yang dapat AS ikuti kontribusinya dalam menyelesaikan isu-isu tersebut. Di kawasan Asia Tenggara, dan sekitarnya, Indonesia mengharapkan penting bagi AS untuk meningkatkan kemitraan strategis dengan ASEAN dan memperkuat sentralitas ASEAN.

Harapan ketiga terhadap pemerintahan baru AS, yakni pembangunan tatanan ekonomi dunia yang kokoh dan berkelanjutan. Tantangan pemulihan ekonomi pascapandemi ini memang masih menjadi tantangan bagi semua negara di dunia.

Kepemimpinan AS sangat diharapkan dalam upaya pemulihan ekonomi tersebut. "Indonesia mengharapkan Amerika dapat menjadi bagian dari upaya mendorong sistem perdagangan dunia yang terbuka, berkeadilan dan saling menguntungkan," ujar Menlu Retno.

photo
AS dan China saling menjatuhkan sanksi. - (Reuters/AP/berbagai sumber)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement