REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar mengatakan, hingga saat ini belum menerima laporan kasus infeksi covid-19 di penampungan pengungsian korban bencana banjir. Meski demikian, upaya-upaya telah disiapkan untuk mencegah munculnya kasus Covid-19.
"Terkait apakah ada yang (terinfeksi) Covid-19, sampai hari ini kita belum ada laporan, tapi antisipasi untuk mengatasi tersebut sudah kami lakukan," kata Roy dalam Konferensi Pers Online, Kamis (21/1).
Roy menjelaskan, bahwa di posko-posko pengungsian nantinya akan dipisah antara laki-laki dan perempuan. Kemudian, akan dipisah juga berdasarkan kelompok usia, anak-anak, muda, dan lansia.
"Kemudian kita siapkan posko kesehatan dan kita siapkan rapid tes antigen. Untuk saat ini kami minta bagi pengungsi-pengungsi yang mempunyai gejala agar segera melakukan pemeriksaan di posko kesehatan yang sudah disiapkan," jelasnya.
Banjir besar menerjang wilayah Kalimantan Selatan pada Selasa (12/1) dan menyebabkan 10 Kabupaten/Kota terdampak banjir. Menurut data BNPB, 10 Kabupaten/Kota terdampak banjir antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola.
Sedangkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 21 orang dan mereka yang mengungsi sebanyak 63.608 orang. Banjir tersebut juga mengakibatkan 21 jembatan rusak dan dua jembatan rusak parah.