Kamis 21 Jan 2021 11:58 WIB

Percepat Vaksinasi, Jokowi Pertimbangkan Lagi Vaksin Mandiri

Presiden Jokowi menargetkan vaksinasi dalam waktu kurang dari setahun.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah tenaga kesehatan menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, Rabu (20/1). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan kembali program vaksin Covid-19 secara mandiri alias berbayar untuk mempercepat program vaksinasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah tenaga kesehatan menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, Rabu (20/1). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan kembali program vaksin Covid-19 secara mandiri alias berbayar untuk mempercepat program vaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan kembali program vaksin Covid-19 secara mandiri alias berbayar. Hal ini menurutnya bisa diterapkan untuk mempercepat program vaksinasi ke seluruh masyarakat di Indonesia.

“Ada yang bertanya bagaimana mempercepat (vaksinasi), lagi, banyak dari perusahaan, para pengusaha menyampaikan: ‘Pak bisa nggak kita vaksin mandiri? Ini yang baru kita akan putuskan,” ujar Jokowi saat meresmikan pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual di Istana Negara, Kamis (21/1).

Baca Juga

Jokowi mengatakan, opsi vaksin mandiri alias berbayar ini bisa saja diterapkan seperti rencana awal vaksinasi Covid-19. Menurutnya, vaksin mandiri ini akan membantu pemerintah untuk mempercepat terbentuknya herd immunity di masyarakat guna mencegah penularan pandemi yang lebih luas lagi.

“Kita memang perlu mempercepat, perlu sebanyak-banyaknya. Apalagi biayanya ditanggung oleh perusahaan sendiri. Kenapa tidak?” kata dia.

Presiden menyebut, vaksin mandiri dapat dilakukan dengan merk vaksin yang berbeda serta dilaksanakan di tempat yang berbeda. Namun demikian, ia menekankan opsi ini masih dalam tahap pembahasan oleh pemerintah.

Baca juga : KH Afifuddin Muhajir Dianugerahi Doktor Honoris Causa

Untuk mempercepat program vaksinasi di seluruh daerah di Indonesia, pemerintah akan memberdayakan seluruh fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada. Ia menyebut, Indonesia memiliki sekitar 30 ribu vaksinator, 10 ribu puskesmas, dan tiga ribu rumah sakit yang dapat digerakkan untuk mempercepat vaksinasi.

Berdasarkan perhitungan yang ia lakukan, setiap vaksinator dapat melakukan vaksinasi terhadap 30 orang dalam sehari. Sehingga, vaksinasi ditargetkan dapat dilakukan terhadap hampir 1 juta orang dalam sehari oleh 30 ribu vaksinator.

“Ini angka yang besar sekali. Ini kekuatan kita ada di sini. Negara lain ngga punya puskesmas. Kita memiliki. Oleh sebab itu, ini terus kita dorong,” tambahnya.  

Dari perhitungannya itu, Presiden pun menargetkan program vaksinasi di seluruh daerah di Indonesia ini akan dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari setahun.

“Karena angka-angkanya yang saya hitung, kita bisa,” ucap Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement