REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menegaskan penanganan banjir Kali Lamong dan Bengawan Solo hilir menjadi prioritas pemerintah pada tahun 2021, dan merupakan perjuangan jangka menengah yang harus segera diakselerasikan bersama-sama.
"Masyarakat sudah bertahun-tahun, dan lama sekali terdampak, dan penanganan Kali Lamong menjadi prioritas pemerintahan kita," kata Emil saat meninjau Waduk Bunder, Tambak Beras dan Kedanyang dalam upaya menangani banjir di Kali Lamong.
Ia mengatakan, prioritas itu juga tertuang dalam Perpres 80 Tahun 2019, dan ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi dalam menangani Kali Lamong, salah satunya yaitu normalisasi floodway.
"Ini menjadi komitmen yang kami taruh dalam Perpres 80, untuk itu kami hubungi kepala balai. Beliau ternyata juga dapat undangan dari Bupati Lamongan untuk membahas banjir di Lamongan," kata suami Arumi Bachsin tersebut.
Ia menjelaskan, ada dua hal yang ditemukan yang pertama adalah normalisasi floodway, yang kedua adalah Bengawan Jero yang memang belum terprogamkan, dan merupakan sesuatu yang sangat mendesak di Lamongan.
"Yang kedua juga, di Kali Lamong ini sudah ada anggaran Rp 100 miliar yang disiapkan namun demikian harus pastikan titik-titik mana yang akan ditangani. Dan Pemkab Gresik sebenarnya sudah menganggarkan dan melakukan studi penyiapan pengadaan lahan. Namun ada kemungkinan butuh sedikit waktu untuk memproses, ini yang kami cocokkan sambil menentukan titik-titik prioritas," kata Emil.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Agus Rudyanto mengakui ada potensi memberikan suplai air untuk irigasi maupun menampung air saat terjadi banjir di Waduk Bunder, serta rencana pengembangan daerah di sekitar kawasan Waduk Bunder sebagai kawasan yang bisa menjadi pusat rekreasi ruang terbuka hijau bagi masyarakat Gresik.
Agus menuturkan, saat ini akan ditentukan titik-titik yang ditangani berdasarkan urgensi dan kesiapannya, artinya melihat tingkat banjirnya mengkhawatirkan dan banyak masyarakat pemukiman yang terdampak.
"Untuk itu tadi kami meninjau langsung beberapa titik-titik nanti akan ditentukan bersama sama" tuturnya.
Terkait berapa lama proses pengerjaanya, Agus mengaku, tidak setahun dua tahun, sebab ini adalah perjuangan jangka menengah. "Tetapi kami sudah sepakat mengakselerasi, itulah sebabnya tidak main main, karena Rp 100 miliar sudah disiapkan," katanya.
Agus menyampaikan terima kasih atas upaya berbagai pihak untuk bersama sama menangani banjir di Kali Lamong, sebab penanganan banjir Kali Lamong bisa segera ditangani pada tahun 2021.
"Penanganan banjir Kali Lamong nanti bisa segera untuk tahun ini, tadi Pak Wagub sampaikan kalau komprehensif ya Waduk Bunder, kemudian Bendung Karet, dan nanti ini berkaitan semua" kata Agus menjelaskan.