Kamis 21 Jan 2021 06:02 WIB

DPR Apresiasi Realisasi Serapan Anggaran Kementerian BUMN

Rata-rata kenaikan saham BUMN di bursa efek sebesar 17,35 persen

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (kiri), Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (kedua kanan) dan Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Rapat tersebut membahas pelaksanaan pembelian vaksin COVID-19.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (kiri), Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (kedua kanan) dan Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Rapat tersebut membahas pelaksanaan pembelian vaksin COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI dari Fraksi PAN Abdul Hakim Bafagih mengapresiasi realisasi penyerapan anggaran Kementerian BUMN pada 2020. Abdul berharap capaian apik ini terus berlanjut pada 2021 meski masih dalam kondisi pandemi.

"Dengan anggaran direcofusing dan direalokasi kemarin itu, pencapaian Anda (Menteri BUMN Erick Thohir) luar biasa, terbukti dari rata-rata kenaikan saham BUMN di bursa efek sebesar 17,35 persen," ujar Abdul saat rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/1).

Abdul berharap kenaikan saham BUMN terus berlanjut lebih tinggi lagi. Abdul mencontohkan PT Antam yang mengalami kenaikan hingga 230 persen dalam tiga bulan terakhir.

Menurut Abdul, kenaikan saham BUMN membuktikan kinerja positif di bawah Erick yang mendorong kepercayaan publik terhadap BUMN.  "Kepercayaan masyarakat ke BUMN bagus karena BUMN menjadi lokomotif ekonomi di masa sulit, apalagi ada SWF yang diharapkan juga bisa menjadi motor penggerak perekonomian," ucap Abdul.

Erick mengatakan realisasi anggaran Kementerian BUMN pada 2020 mencapai Rp 260,13 miliar atau 97,74 persen dari total pagu anggaran yang sebesar Rp 266,29 miliar.

"Kami laporkan penyerapan anggaran di Kementerian BUMN 2020 alhamdulilah terserap 97,74 persen yang mana anggarannya Rp 266 miliar, kami sudah bisa laksanakan Rp 260 miliar," ujar Erick.

Erick memerinci penyerapan anggraan ini meliputi belanja pegawai yang terserap 99,42 persen, belajar modal yang terserap sebesar 99,57 persen, dan belanja barang terserap 94,92 persen.

Erick menyampaikan untuk pagu anggaran Kementerian BUMN pada 2021 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Kementerian BUMN, ucap Erick, mengajukan pagu anggaran sebesar Rp 244 miliar mengingat permintaan Kementerian Keuangan agar Kementerian BUMN menurunkan pagu anggaran untuk tahun ini.

"Sepertinya di kisaran angka Rp 228 miliar, turun cukup banyak hampir Rp 40 miliar," ucap Erick.

Erick memaklumi penurunan pagu anggaran lantaran kondisi keuangan negara yang dalam tekanan akibat pandemi. Erick menjelaskan alokasi anggaran 2021 nantinya akan fokus pada sejumlah hal, salah satunya ialah pembinaan dan pengawasan BUMN. Erick ingin mendorong peningkatan profesionalitas perusahaan BUMN dan peningkatan akuntabilitas kinerja organisasi.

"Kita dituntut dengan kepada Covid-19 ini banyak sekali percepatan yang harus terjadi, tidak hanya di digital tapi juga market, market berubah total karena itu bagaimana kita tingkatkan akuntabilitas kinerja organnisasi menjadi sangat penting," lanjut Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement