Kamis 21 Jan 2021 06:09 WIB

Top 5 News: Mendikbud Tunda AN, Laskar FPI Dibawa ke Belanda

Kasus Pembunuhan Laskar FPI ke ICC Den Haag Belanda.

Anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Rekonstruksi tersebut memperagakan 58 adegan kasus penembakan enam anggota laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) di empat titik kejadian perkara.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Rekonstruksi tersebut memperagakan 58 adegan kasus penembakan enam anggota laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) di empat titik kejadian perkara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kami memutuskan menunda pelaksanaan AN (Asesmen Nasional), kata Mendikbud Nadiem Makarim. Pengumuman Mas Menteri itu menjadi pernyataan resmi dari penundaan AN yang ditargetkan antara Maret-Agustus 2021, mundur menjadi September dan Oktober 2021.

Berita penundaan AN itu merajai daftar top 5 news Republika.co.id, Rabu (20/1). Sepanjang Rabu kemarin, tak hanya berita dari penundaan AN, tapi juga beberapa berita menarik masuk dalam daftar berita terpopuler, dua di antaranya soal kasus kematian Laskar FPI di KM 50.

a1. Kemendikbud Putuskan Tunda Asesmen Nasional

JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan menunda pelaksanaan Asesmen Nasional (AN). Sebelumnya, AN ditargetkan dapat dilakukan antara Maret-Agustus 2021, tapi sekarang dimundurkan menjadi September dan Oktober 2021.

 

 

"Karena ada situasi pandemi yang relatif meningkat, kami memutuskan menunda pelaksanaan AN. Target jadwal baru, yaitu September dan Oktober 2021," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dalam Rapat Kerja virtual bersama Komisi X DPR RI, Rabu (20/1).

Mendikbud RI, Nadiem Makarim

Dia menjelaskan, Kemendikbud memutuskan menunda agar protokol kesehatan termasuk kebutuhan logistik dan infrastruktur di sekolah terpenuhi dengan baik. Kepastian keamanan di sekolah penting agar siswa dan guru tidak terganggu kesehatannya akibat pandemi.

"Kita menunda agar persiapan baik dari akselerasi vaksin harapannya sudah lebih mendalam, tapi juga memastikan protokol kesehatan terjaga dan ada cukup waktu untuk itu," kata Nadiem, menambahkan.

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement