REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana kepresidenan membuka ruang dialog dengan asosiasi pedagang daging sapi. Hal ini merespons mogoknya pedagang daging sapi hari ini, menyusul tingginya harga jual di tingkat rumah potong. Kondisi ini membuat margin yang diterima pedagang sapi semakin mengecil, bahkan merugi.
Kepala Staf Presiden Moeldoko menyampaikan, pihaknya selalu bersedia diajak diskusi untuk mencari solusi. Dia mengaku, sudah mendapat laporan mengenai tingginya harga daging sapi di pasaran.
Karenanya, ujar Moeldoko, perlu ada solusi agar pedagang tidak dirugikan. Begitu juga dengan masyarakat, tidak kesusahan dengan melangitnya harga daging.

Sejumlah pedagang daging sapi beraktivitas di los daging saat aksi mogok jualan di pasar tradisional Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (20/1). Aksi mogok tersebut serentak dilakukan pedagang daging sapi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mulai Rabu (20/1) hingga Jumat (22/1) sebagai bentuk protes imbas dari melonjaknya harga daging sapi mencapai Rp.130 ribu per kilogram. Republika/Thoudy Badai. - (Republika/Thoudy Badai)
Advertisement