Rabu 20 Jan 2021 18:33 WIB

Warga Terdampak Banjir Gunung Mas Kesulitan Air Bersih

Sejumlah warga terdampak banjir Gunung Mas mengaku kesulitan air bersih.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga dikejutkan banjir bandang yang melanda kawasan perkebunan teh Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Selasa (19/1).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Warga dikejutkan banjir bandang yang melanda kawasan perkebunan teh Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Selasa (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah warga terdampak banjir di kawasan Gunung Mas, Kampung Rawa Dulang, Cisarua, Kabupaten Bogor mengaku kesulitan mendapat air bersih. Akses saluran air bersih disebut terputus sejak banjir melanda.

"Di sini ada sebanyak delapan KK atau 30 jiwa yang terdampak, saat ini bantuan mulai dari makanan dan obat-obatan sudah ada, tapi saat ini kami kesusahan air bersih," kata Ujang Asrul, Ketua RT 02 Kampung Rawa Dulang, ketika ditemui di posko distribusi bahan pokok, Rabu (20/1).

Ujang mengatakan, semua akses saluran air bersih terputus sejak wilayahnya dilanda banjir bandang. Diduga, peranti saluran air terbawa arus saat kejadian. Akibat kesulitan air bersih, warga di RT 02/ RW 03 belum mandi.

"Sejak kemarin warga belum mandi, soalnya akses saluran air bersih, yang kita ambil dari gunung itu terbawa banjir. Air bersih kita saat ini membutuhkan, kalau bahan pokok alhamdulillah sudah," imbuhnya.

Sementara itu, Ujang menjelaskan, warga masih menetap di rumahnya masing-masing karena  dinilai masih aman. Kalaupun harus mengungsi, warga mesti menyeberangi sungai, sementara akses menuju pengungsian terputus.

"Kalau mau mengungsi harus nyebrang sungai, akses jalan terputus warga makanya memilih menetap terlebih dahulu disini," jelasnya.

Di tempat sama, salah seorang warga terdampak bencana banjir bandang, Amih (40 tahun) mengatakan, sejak terjadinya bencana sampai saat ini kesusahan air bersih.

"Air bersih susah, biasanya ambil di masjid. Tapi sekarang masjidnya juga sama nggak ada air soalnya salurannya terputus," singkatnya.

Pantauan Republika pada Rabu sore di lokasi bencana, intensitas curah hujan masih terbilang tinggi. Cuaca masih cenderung tidak menentu, kadang gerimis, kadang hujan lebat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement