Pelantikan Joe Biden juga dibayang-bayangi isu akan adanya serangan oleh kelompok ekstremis sayap kanan pendukung Trump. Harian The Washington Post pada Senin (18/1) melaporkan, ada laporan intelijen berisi peringatan terhadap aparat keamanan bahwa ada kemungkinan para ekstremis sayap kanan akan menyamar sebagai anggota pasukan Garda Nasional di Washington.
Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat Christopher Miller pada Senin (18/1) mengatakan, Biro Investigasi Federal (FBI) membantu militer memeriksa identitas dan rekam jejak lebih dari 25 ribu pasukan Garda Nasional di Washington. Baru kali ini puluhan ribu pasukan Garda Nasional dikerahkan oleh pemerintah untuk menjaga Gedung Kongres, Capitol, dan mengawal acara pelantikan presiden.
Miller melalui pernyataan tertulisnya, Senin, mengatakan, pemeriksaan terhadap pasukan bantuan itu umum dilakukan pada acara-acara besar. Sejauh ini, belum ada laporan intelijen yang menyatakan bahwa ada ancaman dari dalam untuk acara pelantikan presiden, kata Miller.
"Kami akan memeriksa seluruh aspek yang ada demi mengamankan ibu kota," sebut Miller menegaskan.
Pelaksana Tugas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Peter Gaynor, Senin, menerangkan pemeriksaan yang dilakukan FBI merupakan salah satu upaya mencegah adanya penyusup. Gaynor, saat diwawancarai oleh Fox News, mengatakan ia tidak melihat bukti terkait rencana penyerangan, tetapi aparat keamanan hanya ingin memastikan, "tidak ada sudut yang tidak diperiksa" saat transisi damai pemerintahan di AS.