REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Sebanyak 280 tenaga kesehatan di Kota Ambon, Maluku telah menjalani vaksinasi Covid-19 pada periode 15- 19 Januari 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy, Selasa menyatakan sejak pelaksanaan vaksinasi di Kota Ambon 15 Januari hingga saat ini sebanyak 280 tenaga kesehatan telah menjalani vaksinasi di 29 fasilitas pelayanan kesehatan. "Sebanyak 280 tenaga kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga pendukung yang bekerja di fasyankes, " katanya.
Ia menyatakan, sejauh ini tidak ada kejadian ikutan pascapenyuntikan vaksinasi, hanya gejala umum yang dirasakan nakes seperti pusing dan mual, kemerahan dan pembengkakan yang terjadi di sekitar area suntik.
"Gejalanya yang timbul umum dan wajar usai penyuntikan vaksin atau imunisasi, sama seperti anak-anak yang melakukan imunisasi, dan bukan suatu hal yang perlu ditakutkan," katanya.
Wendy mengakui, isu terkait dampak vaksinasi yang beredar di masyarakat, merupakan isu yang sengaja dibuat agar panik masyarakat yang berujung pada penolakan terhadap vaksinasi. "Pastinya pemerintah tidak ingin mencelakakan masyarakatnya, tetapi membuat yang terbaik bagi masyarakat, " ujarnya.
Menjamin keamanan vaksin katanya, tenaga kesehatan dan pejabat publik dijadwalkan sebagai penerima vaksin tahap awal. "Kita berupaya memastikan bahwa vaksin itu aman bagi masyarakat, selain itu memastikan bahwa nakes sudah terlindungi karena vaksin, " katanya.
Sebanyak 4.053 tenaga kesehatan yang terdiri dari 3.762 tenaga kesehatan dan sisanya tenaga yang membantu di fasilitas layanan kesehatan di Kota Ambon menjadi sasaran awal yang akan menerima vaksin tahap pertama.
Sebanyak 29 Fasyankes akan melayani vaksinasi yang terdiri dari 22 puskesmas, enam rumah sakit dan satu kantor kesehatan pelabuhan.
Setiap harinya 19 puskesmasakan melayani dua sesi vaksinasi pada pukul 10.00 -11.00 WIT dilanjutkan pukul 13.00-14.00 WIT.
Tiga puskesmas lainnya akan melayani tiga sesi vaksinasi yakni Puskesmas Passo, Lateri dan Halong, sementara untuk rumah sakit akan diatur sesuai kebijakan RS.