REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Ratusan rumah dilaporkan terendam.
"Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan luapan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Sembakung pada Jumat (8/1) dengan ketinggian permukaan air mencapai 100 sentimeter," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan resmi diterima Republika.co.id, Selasa (19/1).
Raditya menyebut beberapa lokasi terdampak banjir antara lain Kecamatan Sembakung, Desa Atap, Desa B. Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa M. Bungkul, Desa Lubukan, Desa Tagul, Desa Pelaju, dan Desa Tepian. Hal ini berdasarkan data yang dihimpun hingga 19 Januari 2021 pukul 11.10 WIB.
"Tercatat kerugian materil antara lain 533 unit rumah terendam, satu unit masjid terendam, satu unit posyandu terendam, satu unit pustu (puskesmas pembantu) terendam, 115 hektare lahan sawah terendam, dua hektare lahan kebun terendam yang berdampak pada 2.752 jiwa," ujar Raditya.
Raditya menyampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan sedang melakukan pendataan sekaligus mempersiapkan sarana dan prasana pengungsian seperti dapur umum bagi para pengungsi. BPBD Kabupaten Nunukan juga melaporkan pantauan kondisi terkini banjir sudah mulai berangsur surut.
"Namun apabila terjadi hujan kembali debit air berpotensi akan kembali naik.
Oleh karena itu, BPBD juga melakukan evakuasi warga terdampak banjir dan memberikan imbauan agar warga lebih waspada akan potensi kenaikan debit air sungai yang setiap waktu bisa terjadi," ucap Raditya.
Lalu berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Nunukan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. Raditya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga di tengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021.
"Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk (portal web BNPB)," sebut Raditya.