Senin 18 Jan 2021 23:30 WIB

Eijkman Pengembang Vaksin Merah Putih Tercepat

Bibit vaksin Merah Putih ditargetkan diserahkan Maret 2021.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/1/2021). Dalam rapat tersebut Menristek menjelaskan perkembangan pembuatan vaksin Merah Putih untuk penanganan COVID-19 yang diproduksi di dalam negeri, salah satunya target penyerahan bibit vaksin kepada Bio Farma pada Maret 2021.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/1/2021). Dalam rapat tersebut Menristek menjelaskan perkembangan pembuatan vaksin Merah Putih untuk penanganan COVID-19 yang diproduksi di dalam negeri, salah satunya target penyerahan bibit vaksin kepada Bio Farma pada Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman merupakan pengembang vaksin Merah Putih dengan perkembangan yang paling cepat. Saat ini ada enam lembaga yang pengembangkan vaksin Merah Putih.

"LBM Eijkman diperkirakan bisa menghasilkan bibit vaksin dan menyerahkannya kepada PT Bio Farma Maret 2021," kata Bambang dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR yang diikuti melalui siaran langsung akun Youtube Komisi VII DPR Channel di Jakarta, Senin (18/1).

Baca Juga

Bambang mengatakan setelah bibit vaksin diserahkan kepada PT Bio Farma, rangkaian proses uji klinis dan produksi sepenuhnya bergantung pada badan usaha milik negara (BUMN) farmasi tersebut dengan pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain LBM Eijkman, lembaga lain yang juga mengembangkan vaksin Merah Putih adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

"Ada enam lembaga yang mengembangkan dengan pendekatan yang berbeda, tetapi tujuannya melahirkan vaksin Merah Putih untuk Covid-19," tuturnya.

Terkait dengan produksi vaksin di Indonesia, Bambang mengatakan pemerintah juga akan menggandeng perusahaan farmasi lainnya untuk membantu. Sehingga vaksin Covid-19 buatan Indonesia lebih cepat tersedia.

"Perusahaan swasta bisa menjadi back-up BioFarma dan mempercepat upaya melahirkan vaksin Merah Putih," katanya.

Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan Komisi VII mendukung lembaga riset, LBM Eijkman dan perguruan tinggi untuk mempercepat penyelesaian pembuatan bibit vaksin Merah Putih. "Agar dapat segera dilanjutkan dengan uji praklinis dan uji klinis dalam rangka mewujudkan kemandirian vaksin di Indonesia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement