"Sebetulnya terowongan itu pengganti (rencana dibangunnya) jembatan penyeberangan orang (JPO) antara Istiqlal dan Katedral," kata Nur kepada Republika, Senin (18/1).
Berdasarkan papan informasi yang terpasang di area parkir B1 Masjid Istiqlal, diketahui terowongan itu memiliki panjang 33 meter dan kedalaman tujuh meter di bawah permukaan tanah.
Nur mengatakan, proyek itu akan dikerjakan oleh Waskita Karya mulai Rabu ini. Sedangkan kendali proyek ataupun anggarannya berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Humas Keuskupan Agung Jakarta Gereja Katedral, Susyana Suwadie, mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan Terowongan Silaturahmi itu. Dia berharap, terowongan itu akan semakin mempererat hubungan Istiqlal dan Katedral yang sudah terjalin selama puluhan tahun.
"Kami tentu sepakat dengan pihak Istiqlal yang menganggap terowongan itu bisa menjadi simbol perdamaian dan persatuan antar umat beragama," kata Susyana, Senin.