Senin 18 Jan 2021 12:50 WIB

BMKG Minta Masyarakat Mamuju tak Eksodus

BMKG hanya mengeluarkan imbauan terkait arahan evakuasi untuk menyelamatkan diri.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Foto:

Selain itu, warga yang tinggal di pesisir pantai juga diimbau untuk segera melakukan evakuasi mandiri menjauhi pantai jika terjadi gempa kuat di pantai,. Hal ini mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969.

"Segera melakukan evakausi mandiri menjauh dari pantai. Hal ini akan efektif menyelamatkan masyarakat pesisir jika sumber gempa kuat yang terjadi berada dekat pantai, karena waktu emas penyelamatan tsunami sangat singkat," sebut Dwikorita.

Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan atau yang melewati jalan di tepi tebing curam, perlu waspada karena gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall). 

"Kondisi tersebut juga sangat berisiko terlebih lagi saat ini musim hujan yang dapat memudahkan terjadinya proses longsoran karena kondisi tanah lereng perbukitan basah dan labil setelah diguncang dua kali gempa kuat," tutur Dwikorita.

 

Berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulbar menjadi 81 orang, dengan rincian 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majane. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement