Senin 18 Jan 2021 10:34 WIB

Debit Air di Waduk Riam Kanan Masih Terkendali

Syaifullah berharap rencana pembangunan bendungan Riam Kiwa segera terealisasi.

Waduk Riam Kanan dari Bukit Matang Kaladan, Banjar, Kalimantan Selatan
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Waduk Riam Kanan dari Bukit Matang Kaladan, Banjar, Kalimantan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Debit air di Waduk Riam Kanan hingga kini masih terkendali di tengah bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

"Banjir yang melanda Kabupaten Banjar berasal dari Riam Kiwa. Saya melakukan pengecekan Waduk Riam Kanan untuk mengantisipasi hujan lebat terus-menerus di kawasan Riam Kanan. Alhamdulillah debit air masih 61,7 meter, sehingga masih terkendali," kata Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha, Ahad (17/1).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Selatan I itu mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak percaya berita hoaks yang belakangan menyebar.

"Yang penting sekarang masyarakat waspada di saat kondisi air terus meninggi seiring hujan yang masih terjadi. Mohon doa kita bersama agar bencana ini segera berlalu," ujar Syaifullah yang sebelumnya juga mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito meninjau banjir di Kalimantan Selatan.

Di sisi lain, Syaifullah berharap rencana pembangunan bendungan Riam Kiwa yang direncanakan dimulai pada tahun 2021 ini dapat terealisasi. Pembangunan bendungan Riam Kiwa masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kalimantan Selatan dalam penanggulangan banjir dan tata kelola perairan di Kabupaten Banjar.

"Semoga ini segera terwujud agar banjir tahunan di musim hujan bisa teratasi," kata politisi senior PPP itu.

Sementara berdasarkan keterangan petugas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir. P. M. Noor, ketinggian air atau Duga Muka Air (DMA) di Waduk Riam Kanan masih dalam kondisi normal.

Kemudian pada bendungan juga tidak menggunakan sistem pintu buka tutup. PLTA Ir. P. M. Noor yang berlokasi di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar itu dilengkapi saluran pelimpah (spillway) untuk pengaman bendungan jika ketinggian DMA sudah mencapai batas yaitu di angka 59,8 di atas permukaan laut (MDPL).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement