Sabtu 16 Jan 2021 13:23 WIB

PB IDI Sebut Menkes Belum Bisa Tangani Angka Kasus Covid-19

Hal ini dilihat dari angka kasus tersebut semakin meningkat setiap harinya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan sampai saat ini Menteri Kesehatan (Menkes) belum bisa menangani kasus Covid-19 di Indonesia. Hal ini dilihat dari angka kasus tersebut semakin meningkat setiap harinya.

"Saya mendapatkan informasi kalau Menkes ini mendapatkan prioritas dari Presiden itu hanya dua yaitu sukseskan vaksinasi dan penanganan Covid-19. Saya lihat ada akselerasi masalah di vaksinasi tapi penanganan untuk menekan laju infeksi Covid-19 masih belum karena terus meningkat," katanya dalam diskusi Populi Center bertajuk "Bagaimanapun, Vaksinasi Sudah Dimulai" secara daring, Sabtu (16/1).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan Covid-19. Lalu protokol kesehatan secara budaya belum bisa membendung dan malah membuat kasus semakin tinggi. Sehingga yang diandalkan untuk mengatasi Covid-19 sekarang hanyalah vaksin. 

Ia menambahkan sampai saat ini pemerintah belum bisa mengendalikan angka kasus Covid-19. Masyarakat yang dihimbau pun susah diatur karena budaya Indonesia yang terbiasa bersosialisasi. Ia menyarankan pejabat maupun masyarakat harus bekerja sama dalam hal ini untuk menurunkan angka kasus Covid-19.

"Pejabat publik yang mengambil keputusan harus banyak baca jurnal ilmiah untuk mengatasi Covid-19 ini. Lalu, masyarakat pun sama harus mengakses informasi dari sumber yang terpercaya. Ya contohnya berawal dari atas dulu (pejabat) agar bawahnya (masyarakat) mengikuti," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Penambahan kasus Covid-19 harian di Indonesia kembali pecah rekor. Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, ada 12.818 kasus baru pada Jumat (15/1).

Angka ini menjadi kasus harian tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 melanda Indonesia dalam 10 bulan terakhir. Rekor sebelumnya baru saja pecah pada Kamis (14/1) kemarin dengan 11.557 kasus baru dan Rabu (13/1) dengan 11.278 kasus.

Artinya, rekor kasus harian pecah dalam tiga hari berurutan. Kondisi ini menunjukkan bahwa penularan Covid-19 di Tanah Air semakin parah. 

Dalam 24 jam terakhir, tingkat positif atau positivity rate Covid-19 harian di Indonesia juga dilaporkan sebesar 25,9 persen dengan jumlah orang yang diperiksa 49.466 orang. Capaian angka positivity rate hari ini memberi gambaran bahwa terdapat satu orang positif dari setiap empat orang yang dites. 

Bila dirinci lagi, peningkatan kasus harian memang sejalan dengan penambahan kapasitas testing. Hari ini, dilaporkan ada 49.466 orang yang diperiksa. Angka ini jauh dibanding capaian hari-hari sebelumnya yang rata-rata 40 ribu hingga 45 ribu orang diperiksa.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement