Sabtu 16 Jan 2021 11:04 WIB

Utang Luar Negeri Indonesia Terus Melonjak

Utang luar negeri Indonesia hampir menyentuh Rp 6.000 triliun per akhir November 2020

Rep: Lida Puspaningtyas/Novita Intan/ Red: Elba Damhuri
Utang luar negeri tahun ke tahun
Foto:

Ekonom Indef Dradjad Wibowo menjelaskan akibat tidak disiplin dalam tindakan kesehatan maka pandemi Covid-19 di Indonesia tidak juga selesai, resesi ekonomi terjadi, dan utang luar negeri bertambah.

Dradjad mengatakan banyak hal yang perlu diwaspadai dari statistik utang luar negeri yang diterbitkan Bank Indonesia (BI). 

"Tapi saya akan fokus ke efektivitas utang luar negeri dalam mengendalikan pandemi dan memulihkan ekonomi,” kata Dradjad, Jumat (14/1).

Dijelaskannya, hanya dalam waktu empat bulan selama April-Juli 2020, untuk membiayai APBN 2020 dan program pemulihan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19, Kemenkeu menerbitkan 11 surat berharga negara (SBN) internasional. 

Di sisi lain, posisi ULN pemerintah per November 2020 naik sekitar Rp 318 triliun jika dibandingkan posisi Maret 2020 pada saat Indonesia resmi mengonfirmasi kasus Covid-19. 

Posisi yang melonjak ini, kata Dradjad, lebih disebabkan oleh kembalinya asing memegang SBN Indonesia. Secara netto, jika dibandingkan dengan Januari/Februari 2020, posisi asing di SBN relatif sedikit turun. 

Justru yang menarik, kata politikus PAN ini, ULN dari kreditor pemerintah dan lembaga internasional naik sekitar 3 miliar dolar AS selama bulan-bulan tersebut. 

"Pertanyaannya, efektifkah tambahan ULN mengatasi pandemi dan memulihkan ekonomi?” ungkap Dradjad.

Jika dibandingkan dengan Vietnam dan Taiwan, menurut Dradjad, Indonesia tidak disiplin menjalankan tindakan kesehatan publik. Penyebabnya, karena khawatir ekonomi terpuruk. 

Akibatnya, pertumbuhan ekonomi minus 5,32% di kuartal II/2020 dan minus 3,49% di kuartal III/2020. 

Vietnam tumbuh positif terus selama tiga kuartal 2020, yaitu 3,82%, 0,39% dan 2,62%. Taiwan tumbuh negatif di kuartal II/2020, yaitu -0,58%. Tapi di kuartal III, Taiwan sudah pulih, tumbuh 1,59%.

Dalam hal pandemi Covid-19, hingga 6 Desember 2020, jumlah kasus di Vietnam hanya 1.365, Taiwan 693. Jika dihitung per 100 ribu penduduk, jumlah kasus di Indonesia itu 72-149 kali lipat Vietnam dan Taiwan. 

Jumlah yang meninggal per 100 ribu penduduk di Indonesia 161-214 kali lipat di dua negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement