REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, segera menormalisasi Sungai Ranu yang melintas di wilayah Kecamatan Kaligondang. Hal ini menyusul terjadinya banjir yang menyebabkan ratusan rumah warga di dua desa, kecamatan tersebut tergenang air.
''Kita akan segera lakukan normalisasi sungai, agar banjir tidak terjadi lagi,'' jelas Bupati Dyah Hayuning Pratiwi.
Banjir akibat meluapnya Sungai Ranu, terjadi pada Selasa (12/1) sore hingga malam. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kaligondang dan juga di bagian hulu sungai, menyebabkan air meluap dan menggenangi rumah-rumah warga hingga lebih dari satu meter.
Warga yang terdampak banjir, terdapat di dua desa Kecamatan Kaligondang. Sebanyak 80 rumah terdampak banjir berada di Desa Cilapar, sedangkan 83 rumah lainnya berada di Desa Penolih.
Meski demikian, banjir mencapai puncaknya menjelang tengah malam. Setelah itu, genangan air berangsur-angsur surut meski hingga Rabu (13/2) lalu masih menyisakan genangan air di kawasan pertanian.
Bupati menyatakan, normalisasi Sungai Ranu dilakukan dengan mengeruk sedimen yang ada di jalur sungai. ''Nantinya, normalisasi akan dilakukan DPUPR dengan menggunakan alat berat. Namun untuk penanganan cepat, sementara akan dipasang tanggul darurat dulu,'' katanya.
Dalam kunjungan tersebut, bupati juga menyalurkan bantuan pada warga terdampak. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako. ''Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga yang terdampak,'' katanya.
Kepala Desa Cilapar Somlikhun, mengatakan selain berdampak ke rumah warga, banjir juga berdampak ke 50 hektare lahan pertanian dan kerusakan jalan desa hingga sepanjang 80 meter. ''Kami mohon jalan desa itu bisa diperbaiki, karena menjadi akses penting warga,'' katanya.