Jumat 15 Jan 2021 17:31 WIB

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Hingga Februari 2021

BMKG mengatakan puncak bencana hidrometeorologi pada Januari-Februari 2021.

[Ilustrasi] Pengendara sepeda motor melintas di Jembatan Sungai Salim yang opritnya terputus di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021). Ruas jalan nasional di Provinsi Kalimantan Selatan menghubungkan antar Kabupaten dan Kota bahkan Provinsi Kalimantan Timur putus akibat banjir yang merusak oprit jembatan Sungai Salim sejak Kamis (14/1/2021) pagi.
Foto:

BMKG memprakirakan pada periode 16-21 Januari 2021 potensi hujan lebat dengan intensitas sedang-lebat terdapat di wilayah, Aceh, Sumatera Utara, Jami, Sumatera Selatan, anten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Malukua, Papua Barat dan Papua.

Pada tujuh hari ke depan juga terdapat prospek pertumbuhan awan konvektif (Cumulonimbus) yang berpotensi hujan dengan intensitas 50-75 persen di Aceh dan Sumatera Utara, Samudra Hindia sebelah barat Sumatera, Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, perairan selatan Pulau Jawa, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Laut Jawa. Perairan Selat Makassar, sebagian besar Sulawesi, Laut Sulawesi, Kepulauan Halmahera dan Kepulauan Maluku.

Serta potensi hujan dengan intensitas diatas 75 persen di Riau, Kepulauan Riau, perairan Natuna, Bangka Belitung, perairan utara Kepulauan Halmahera.

BMKG memprakiraan potensi pertumbuhan awan konvektif periode Desember 2020-Januari 2021 yang menghasilkan gangguan penerbangan berpotensi pada sebagian besar wilayah Indonesia bagian tengah hingga bagian timur.

Wilayah paling berpotensi pertumbuhan awan konvektif terbesar terjadi di sekitar wilayah NTB hingga NTT pada periode tersebut.

BMKG juga memprakirakan potensi gelombang tinggi periode 15-24 Januari 2021 yaitu dengan ketinggian 2,5-4 meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di Perairan barat Lampung, Selat Sunda bag.barat dan selatan, Perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan NTB, Laut Natuna, Perairan Kepulauan Anambas, Perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Laut Jawa bagian Timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud,Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Selanjutnya gelombang setingi 4-6 meter (Very Rough Sea) berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Natuna dan tinggi gelombang lebih dari 6 meter (Extrem Sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement