Jumat 15 Jan 2021 08:27 WIB

Warisan Cinta Sang Ulama

Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi.

Ulama sangat berperan dalam pembinaan umatnya (Ilustrasi)
Foto:

Pendekatan dakwah yang dipraktikkan Syaikh Ali akhirnya  ‘mengena’ di masyarakat Indonesia, padahal awal mula kedatangan beliau ke negeri ini bukan untuk berdakwah. Tahun 2008, Syaikh Ali yang saat itu masih berusia 32 tahun, ingin bersilaturrahim dengan sanak familinya yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Tak diduga, disana Syaikh Ali langsung ditunjuk menjadi imam shalat karena yang mereka tahu, Syaikh Ali adalah imam salah satu masjid di Madinah. Dari peristiwa itu, Syaikh Ali kemudian dipercaya untuk mengajar, membimbing bacaan Alqur’an ke pesantren-pesantren, berdakwah hingga Allah memberikan jalan dakwah yang lebih luas. Ketika beliau pergi ke Jakarta mengunjungi kawannya di daerah Menteng, karena tahu Syaikh Ali berasal dari Madinah, beliau ditunjuk menjadi imam shalat maghrib di Masjid Sunda Kelapa. Berkah dari bacaan Alqur’an Syaikh Ali yang sangat menyentuh hati, Syaikh Ali pun diminta untuk menjadi imam shalat tarawih di masjid tersebut.

Tentu bukan proses yang instan bagi Syaikh Ali untuk mengenal budaya Indonesia. Karenanya, da’i yang baru saja resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Januari 2020 ini, tak lelah belajar budaya Indonesia. Bahkan, ketika diundang ke Papua, Syaikh Ali berkenan belajar gaya salam orang Papua. Cultural appoachment (pendekatan budaya) inilah yang membuat Syaikh Ali diterima semua kalangan.

Kini Syaikh Ali telah tiada, namun ilmu, hikmah, nasihat yang beliau sampaikan akan menjadi warisan abadi yang jariyahnya mengalir untuk beliau. Syaikh Ali mengajarkan kita semua untuk dekat, lekat dan mengenal lebih dalam Al-Qur’an. Beliau mengatakan, Alqur’an bukan hanya milik orang Arab, tapi semua orang yang ingin belajar mendalami Alqur’an pasti Allah beri kemudahan.

Terkait hijab, Syaikh Ali juga melarang kita untuk memandang hina perempuan yang belum berhijab.  “Barangkali, dua rakaat tahajjud yang ia lakukan, membuat Allah ridha dan mengampuni dosanya,” ucap beliau dalam salah satu wawancara. Syaikh Ali juga mengajarkan kita semua untuk meneladani Rasulullah Saw. Saat beliau mengalami luka tusuk dan ditanya apakah akan sejenak menjeda kegiatan dakwah? Syaikh Ali tetap tenang dan menegaskan beliau akan terus berdakwah karena ingin meneladani Rasulullah, meski masih jauh dari sempurna.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement