Jumat 15 Jan 2021 07:38 WIB

Kapolri Beri Instruksi Jajarannya Kawal Distribusi Vaksin

Komjen Agus Andrianto meminta masyarakat menyukseskan jalannya vaksinasi Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kabaharkam Polri, Komjen Agus Andrianto.
Foto: Akhmad Nursyeha
Kabaharkam Polri, Komjen Agus Andrianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Idham Azis mengeluarkan surat telegram (ST) yang berisi instruksi kepada jajaran kewilayahan agar mengamankan dan mengawal pendistribusian dan penyimpanan vaksin Covid-19 serta pelaksanaan vaksinasi itu sendiri.

Surat Telegram dengan nomor: ST/50/I/Ops.2./2021 tertanggal 13 Januari 2021 itu ditandatangani Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto selaku Kaopspus Aman Nusa II Penanganan Covid-19 atas nama Kapolri Jenderal Idham Azis.

Agus melalui siaran pers, di Jakarta, Kamis (14/1), menjelaskan, selain meminta melakukan pengamanan dan pengawalan, Kapolri melalui ST tersebut juga menginstruksikan jajaran kewilayahan untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai manfaat dan pentingnya pelaksanaan vaksinasi.

"Berdayakan bhabinkamtibmas untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi dengan melakukan kunjungan dan pendampingan kepada penerima vaksin untuk melakukan registrasi ulang. Libatkan babinsa, lurah, kepala dusun, ketua RT/RW, serta puskesmas setempat," kata Agus.

Dia mengatakan, pendampingan tersebut perlu dilakukan terutama terhadap masyarakat yang tidak memiliki telepon seluler atau nomor ponselnya telah berganti sehingga tidak menerima SMS blast.

"Atau masyarakat yang telah menerima SMS blast namun tidak mengetahui cara registrasi ulang dan masyarakat yang telah menerima SMS blast namun lupa atau ragu untuk melakukan registrasi ulang," ucap mantan Kapolda Sumut itu.

Agus berharap, masyarakat dapat mengikuti dan menyukseskan jalannya vaksinasi Covid-19 yang aman dan halal tersebut sehingga penularan virus dapat segera diputus. Program vaksinasi Covid-19 gratis bagi masyarakat Indonesia telah dimulai sejak Rabu (13/1).

Penerima suntikan gelombang pertama adalah Presiden Joko Widodo yang diikuti sejumlah tokoh perwakilan dari berbagai unsur masyarakat. Dimulainya pelaksanaan vaksinasi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, itu tidak terlepas dari fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan izin pengguanaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MUI menyatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac suci dan halal. Sementara BPOM menyatakan vaksin tersebut aman disuntikkan kepada manusia. Oleh karena itu, program vaksinasi tersebut diberi tema "Vaksin Aman dan Halal".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement