Rabu 13 Jan 2021 15:59 WIB

Kawan Vaksin: Vaksin Perdana Sukses dan Meruntuhkan Keraguan

Ribka dinilai seharusnya berpihak pada hasil penelitian ilmiah dan opsi pemerintah.

Kawan Vaksin: Vaksin Perdana Sukses dan Meruntuhkan Keraguan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Foto: @jokowi
Kawan Vaksin: Vaksin Perdana Sukses dan Meruntuhkan Keraguan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gerakan Koalisi Relawan Vaksin atau Kawan Vaksin menyatakan vaksin perdana di Indonesia telah sukses dan mendukung langkah Presiden Jokowi untuk segera melakukan vaksinasi di seluruh wilayah per hari ini, Rabu (13/1).

Menurut Koordinator Nasional Kawan Vaksin dr. Iswanto, vaksin perdana kepada presiden dan berbagai perwakilan lembaga keagamaan maupun tokoh masyarakat hari ini meruntuhkan keraguan terhadap vaksinasi. Menurutnya tidak ada alasan lagi untuk menolak divaksin apalagi orang yang divaksin tetap sehat bugar dan tidak mengalami keanehan.

“Program pemerintah vaksinasi harus kita jawab dengan kesiapan untuk divaksin bersama-sama demi mendapat kekebalan komunitas atau herd immunity. Hal ini sangat penting agar rakyat Indonesia dapat memutus mata rantai wabah Covid-19 dalam negeri,” ujar Iswanto dalam siaran pers kepada Republika.co.id.

Kawan Vaksin kata Iswanto juga menjadi pihak yang pertama kali mendeklarasikan diri mendukung vaksinasi di Indonesia, serta siap mengikuti program vaksinasi di seluruh wilayah NKRI.

“Kawan Vaksin yang telah memiliki perwakilan di hampir seluruh daerah di Indonesia siap untuk divaksin dan membantu pemerintah untuk mengawal kesuksesan vaksinasi massal di lapangan termasuk mencocokkan data warga. Bersama kalangan tenaga kesehatan, milenial dan influencer kami akan turut bergerak,” ujar Iswanto.

Tak hanya siap untuk divaksin, Kawan Vaksin kata Iswanto turut menyesalkan pernyataan dari anggota Anggota  Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning. Sebagai pejabat negara, Ribka dinilai seharusnya berpihak pada hasil penelitian ilmiah dan opsi yang dilakukan pemerintah.

Kawan vaksin mengharapkan pejabat maupun lembaga tinggi negara termasuk DPR untuk mendukung program vaksinasi ini sebagai salah satu cara untuk memutus penyebaran Covid-19. Penolakan vaksin akan memperlemah komunikasi pemerintah kepada masyarakat.

“Pernyataan dokter Ribka bawah Biofarma belum uji klinis ketiga terbukti salah, sebab  izin penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency use authorization (EUA) keluar beberapa hari setelah uji klinis dinyatakan lengkap.”

“Kawan Vaksin mendesak, agar pejabat dan lembaga negara bersatu melawan Covid-19 dengan bersama-sama mendukung opsi vaksinasi, di tengah merebaknya infodemi hoaks tentang Covid-19. Pejabat negara hendaknya memberi contoh yang baik kepada masyarakat di tengah penolakan vaksinasi masyarakat karena hoaks yang menyesatkan,” tutup Iswanto.

Gerakan Kawan Vaksin merupakan lembaga independen yang dibentuk pada hari Sumpah Pemuda 20 Oktober 2020 lalu. Gerakan ini berawal dari keprihatinan para pemuda Indonesia yang terdiri dari berbagai latar belakang, terkait menggejalanya hoaks covid-19 dan penolakan vaksin di Indonesia.

“Kekuatan modal sosial para pemuda di Indonesia tidak diragukan lagi karena itu, kami berinisiatif menyatukan gerakan kerelawanan di bidang vaksin covid-19 ini. Kami mengajak mereka yang tergerak hatinya untuk bergabung membantu memutus mata rantai Covid-19 dengan inisiatif apapun yang dimiliki,” jelas ketua umum PB HMI periode 2013-2015 Arief Rosyid Hasan, selaku salah satu penggagas gerakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement