Selasa 12 Jan 2021 16:09 WIB

Rektor UMP Dilantik Secara Daring

Dr Jebul Suroso resmi menjabat sebagai Rektor antar waktu periode 2019-2023.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Foto: wordpress.com
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dr Jebul Suroso resmi menjabat sebagai Rektor antar waktu periode 2019-2023 menggantikan Dr Anjar Nugroho yang wafat karena sakit. Pelantikan Dr Jebul ini dilaksanakan secara virtual oleh Ketua Majelis Dikti Prof H Lincolin Arsyad PhD di aula AK Anshori gedung pusat UMP, Selasa (12/1).

Dalam acara tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein dan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, juga hadir secara virtual. Haedar Nashir berharap nilai baru yang diusung pejabat rektor baru UMP bisa membawa kampus tersebut sebagai kampus yang berkemajuan.

Baca Juga

Dr Jebul Suroso sebelumnya menyatakan, selama menjabat Rektor UMP akan mengedepankan budaya mutu, inovatif, akhlak mulia dan kolaboratif. ''Kami berharap bahwa tata nilai baru ini dapat memperkuat pengelolaan sistem pendidikan di UMP,'' katanya.

Haedar juga menyatakan, dalam setiap kesempatan pertemuan dengan pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah, dia selalu mengingatkan agar pada masa pandemi Covid 19 ini, seluruh PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) di Tanah Air, bisa melakukan akselerasi. Terutama dalam hal pengembangan sistem IT yang baik.

''Pada musim pandemi dimana setiap warga diwajibkan untuk social distancing, seluruh PTM di Indonesia harus mengembangkan sistem IT-nya. Ini harus merata dilakukan oleh semua Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah,'' katanya.

Dia juga menyatakan, riset-riset yang telah dirintis oleh UMP seperti dalam hal pengembangan bibit kelapa kopyor, bisa terus dikembangkan. ''Ini merupakan hasil penelitian yang sangat bagus dan bisa dikembangkan. Dengan demikian, hasil penelitian peneliti UMP bisa bisa memberi manfaat untuk banyak orang,'' katanya.

Bupati Achmad Husein menyatakan, Pemkab Banyumas dan UMP selama ini telah melakukan berbagai kerjasama. Salah satunya, mengenai program mendirikan kampung kelapa kopyor. ''Program kerja sama ini, seharusnya dilakukan tahun 2020. Namun karena terjadi pandemi, kerjasama ini akhirnya ditunda,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement