REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi terus mengeluarkan guguran lava pijar. Sepanjang Senin (11/1) saja, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mencatat puluhan guguran lava pijar dikeluarkan Gunung Merapi sejak dini hari.
Petugas Pos PGM Kaliurang, Heru Suparwaka melaporkan, pada periode pengamatan 00.00-06.00 sudah teramati 19 kali guguran lava pijar. Jarak luncur maksimum 600 meter dan guguran masih terus mengarah ke arah hulu Kali Krasak.
Asap kawah teramati memiliki intensitas sedang-tebal dan tinggi 400 meter di atas puncak kawah. Selain itu, suhu udara 16-21 derajat celcius, kelembaban udara 75-95 persen dan tekanan udara berkisar 566-685 milimeter merkuri.
Guguran diikuti aktivitas kegempaan lain yang setiap harinya masih tinggi. Kemudian, pada periode pengamatan 06.00-12.00 kembali terjadi tiga guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 400 meter ke arah hulu Kali Krasak.
"Terdengar dari Pos Babadan dan Pos Ngepos dengan intensitas suara sedang hingga keras," kata Heru, Senin (11/1).