REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Trakindo Utama (Trakindo), baru-baru ini melakukan migrasi sistem keselamatan kerja dari OHSAS 18001:2007 ke dalam sistem ISO 45001:2018 dan meraih sertifikasi dengan hasil tanpa temuan kategori Non-Conformity (NC). Prestasi ini didapatkan Trakindo karena dinilai telah menerapkan SMK3 yang tepat, melakukan tindakan proporsional dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja, menjaga kesehatan kerja, termasuk memitigasi pandemi Covid-19.
Direktur Utama Trakindo, Rachmat Sobari Hamami, mengatakan, pencapaian sertifikasi ISO 45001:2018 yang berstandar internasional ini menjadi salah satu langkah nyata perwujudan visi Trakindo dalam menjadi penyedia solusi alat berat Cat yang berkelas dunia.
Rachmat mengaku bangga dengan peraihan hasil audit yang sangat baik, terutama dengan tidak ditemukannya temuan kategori Non-Conformity (NC), baik dalam skala besar (major) atau pun kecil (minor).
"Di Trakindo, kami berkomitmen untuk menjadikan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) sebagai budaya yang dijiwai seluruh karyawan. Kami berusaha untuk melakukan lebih dari standar kepatuhan; selain menjaga untuk selalu menaati peraturan yang berlaku, kami ingin melangkah lebih jauh, salah satunya melalui sertifikasi ISO pada seluruh cabang Trakindo di Indonesia," katanya dalam siaran pers, Senin (11/1).
ISO 45001:2018 yang diraih Trakindo adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan atau pedoman untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di perusahaan. Standar ini meninjau kerangka kerja yang diterapkan perusahaan dalam meminimalisir risiko di tempat kerja, juga bagaimana menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat untuk pekerja, pemasok, pengunjung, dan pelanggannya.
Menggantikan pendahulunya yaitu standar OHSAS 18001:2007, sistem ISO 45001:2018 terkini mengadopsi struktur tingkat yang lebih tinggi dari standar sebelumnya yang menuntut integrasi aspek K3 ke dalam sistem manajemen perusahaan untuk lebih jauh mendorong peran kepemimpinan yang kuat terhadap SMK3. Selain mendorong partisipasi serta kontribusi pekerja dalam menyusun SMK3, standar ini juga menuntut pemasok barang dan jasa untuk memenuhi persyaratan K3 yang berlaku di perusahaan. Tak hanya mempertimbangkan risiko, ISO 45001:2018 juga mensyaratkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko dan peluang K3 lainnya yang berkaitan dengan keberlangsungan operasional.
Lead Auditor PT AJA Sertifikasi Indonesia, Mark Andrew Golez, mengatakan, Trakindo menjadi salah satu perusahaan dari industri alat berat yang telah berhasil melakukan migrasi sertifikasi ke ISO 45001:2018. Selain meninjau sistem yang diterapkan, standar ini juga memiliki fokus pada tanggung jawab para pemimpin perusahaan dan partisipasi pekerja dalam menciptakan tempat kerja yang lebih aman.
"ISO 45001:2018 juga menitikberatkan pada penilaian berkesinambungan terhadap peluang untuk mengurangi risiko. Kami memberikan dukungan penuh dalam mewujudkan tujuan Trakindo untuk melakukan kegiatan operasional secara aman dan sehat dengan lingkungan kerja yang bebas cedera," tuturnya.