Senin 11 Jan 2021 16:36 WIB

RS Penuh, Menkes Pesan OTG Isolasi Mandiri di Rumah

Kemenkes atur mekanisme monitor pasien isolasi mandiri dengan telemedicine.

Petugas merapikan tempat Isolasi mandiri di Kampung Tangguh Semeru perumahan Pucang Indah, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (9/1/2021). Menjelang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali 11-25 Januari mendatang, Polda Jawa Timur kembali merevitalisasi Kampung Tangguh Semeru sebagai upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto:

Sejumlah hal harus dilakukan orang yang terinfeksi virus corona selama menjalani isolasi mandiri di tempat tinggal atau tempat lain yang ditetapkan pemerintah. "Di antaranya pertama selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan," katanya Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Pedoman isolasi mandiri di rumah bisa mengacu kepada pedoman protokol yang dirilis resmi oleh Kemenkes. Panduan tersebut adalah jangan pergi bekerja ke kantor, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat.

Selain itu, ia meminta pasien manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Kemudian beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien Covid-19.

Hal senada disampaikan Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik, menurutnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah, berikut di antaranya:

1. Lakukan pengecekan rutin suhu harian, amati batuk, dan sesak napas.

2. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.

3. Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih. Mencuci tangan dengan air mengalir dan batuk serta bersin sesuai etika.

4. Konsumsi makanan bergizi. Orang yang terinfeksi Covid-19 bisa meningkatkan imunitas tubuh dengan menjaga kesehatan dan kebugaran, termasuk memastikan asupan makanan bernutrisi dan suplemen, vitamin, mineral untuk membantu pemulihan.

"Vitamin C dan D adalah beberapa suplemen utama yang disarankan kemudian bisa ditambah vitamin B, E, dan probiotik," kata Halik saat dihubungi Republika.

5. Halik meminta pasien didukung oleh keluarga dan lingkungan sekitar. Kemudian keluarga dan lingkungan bisa memberi berbagai dukungan dengan memfasilitasi penyediaan makanan dan minuman hingga kebutuhan-kebutuhan lainnya.

6. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan.

7. Kamar orang yang terinfeksi virus ini harus terpisah dan sendiri ketika melakukan isolasi mandiri.

"Yang jelas kamar tidur, ruang makan, dan kamar mandi, dan tempat makan harus terpisah, jadi tidak ada interaksi minimal dua meter. Kemudian pastikan ruangannya tidak pengap, harus memiliki ventilasi yang baik, jendela yang dibuka, ada kipas angin atau pengatur sirkulasi udara," ujarnya.

8. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi kurang lebih 15-30 menit.

9. Pasien bisa melakukan isolasi mandiri selama 10-14 hari jika tanpa gejala. Namun jika karantina mandiri tidak bisa dilakukan di rumah, Halik meminta lebih baik melakukan isolasi di fasilitas kesehatan milik pemerintah.

10. Yang terpenting isolasi mandiri dilakukan dengan menerapkan 3M secara ketat yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Semua anggota keluarga di rumah juga menerapkan 3M secara ketat.

Menurut Halik saat ini banyak kasus positif yang ditemukan tidak berhasil diisolasi dengan baik sehingga penularan Covid-19 tetap tinggi. Ini disebabkan karena minimnya kesadaran dan pengawasan terhadap kasus isolasi mandiri di rumah.

"Isolasi mandiri yang tidak sesuai protokol yang standar turut memicu munculnya sejumlah klaster keluarga dan klaster lainnya di masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement