Sabtu 09 Jan 2021 20:18 WIB

Dewan: Jangan Sampai GeNose dan Cepad Senasib dengan N-250

Pemerintah harus mendukung produk dalam negeri untuk penanggulangan Covid-19

Rep: Ali Mansur/ Red: A.Syalaby Ichsan
Alat deketsi covid-19 bernama GeNose C19 tersimpan di Kantor Kemenko PMK saat penyerahan dari Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Kamis (7/1). Kementerian Riset dan Teknologi menghibahkan satu unit GeNose C19 yang merupakan karya tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada Kemenko PMK untuk disosialisasikan dan dimanfaatkan secara masif oleh seluruh masyarakat Indonesia guna mendeteksi COVID-19. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Alat deketsi covid-19 bernama GeNose C19 tersimpan di Kantor Kemenko PMK saat penyerahan dari Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Kamis (7/1). Kementerian Riset dan Teknologi menghibahkan satu unit GeNose C19 yang merupakan karya tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada Kemenko PMK untuk disosialisasikan dan dimanfaatkan secara masif oleh seluruh masyarakat Indonesia guna mendeteksi COVID-19. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto minta pemerintah bersungguh-sungguh memprioritaskan penggunaan produk inovasi dalam negeri sebagai salah satu alat penanggulangan Covid-19.

Dia pun mendorong pemerintah menjadikan produk inovasi anak bangsa sebagai alat utama penanggulangan Covid-19. Jangan sampai, ujar dia, produk ini dimuseumkan seperti Pesawat N-250 Gatot Kaca. Menurut dia, pemerintah harus mengapresiasi capaian inovasi teknologi dalam negeri dalam hal penanggulangan Covid-19. Salah satu caranya dengan membeli produk inovasi tersebut. 

 "Kalau tidak ada yang beli maka tidak akan diproduksi, kalau sudah demikian maka produk inovasi tersebut tinggal menunggu waktu untuk dimuseumkan, seperti pesawat N-250 si Gatot Kaca," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dalam keterangannya, Sabtu (9/1).

Sebelumnya peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) dan peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) berhasil membuat alat pendeteksi Covid-19 dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Produk peneliti UGM diberi nama GeNose sedangkan produk peneliti Unpad diberi nama Cepad. 

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dan Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendy berjanji akan menjadikan kedua alat tersebut sebagai alat deteksi Covid-19 resmi. Untuk itu kedua kementerian tersebut akan membantu menawarkan kepada kementerian lain. 

"Pemerintah jangan omdo atau omong doang menjadikan produk inovasi anak bangsa sebagai alat utama penanggulangan Covid-19 tapi harus membuat kebijakan nyata agar produk tersebut benar-benar dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat," ujar dia.

Mulyanto menambahkan Pemerintah memiliki kewajiban untuk mendorong tumbuh-kembangnya riset dan inovasi nasional agar bangsa ini dapat maju dan mandiri, sehingga tidak melulu menggantungkan diri pada ekspor sumber daya alam yang menipis serta ketergantungan pada produk impor. Salah satu caranya adalah melalui goverment procurement (pembelian pemerintah). "Saya sangat setuju dan mendukung sekali kalau dua produk inovasi peneliti Indonesia ini ditetapkan menjadi alat deteksi resmi oleh pemerintah," ujar Mulyanto.

Mulyanto melanjutkan, langkah ini adalah strategi sekaligus insentif di sisi permintaan, agar ada jaminan pasar bagi produk inovasi. Sehingga produk tersebut layak diproduksi secara ekonomis. Maka, menurut Mulyanto, ini momen yang tepat untuk mendorong lahirnya inovasi teknologi tepat guna. Sehingga ketergantungan terhadap impor dapat dikurangi. "Syukur-syukur dapat menjadi produk ekspor," harap Mulyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement