REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja pertamanya sebagai Menteri Pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam kunjungan kerjanya mulai dari Kamis (7/1) hingga Jumat (8/1) Sandi mengajak komunitas lokal, pelaku pariwisata serta pegiat ekonomi kreatif (ekraf) kawasan Labuan Bajo berdiskusi dalam acara bertajuk "Bincang-Bincang Santai Bersama Menparekraf".
Berlangsung di Hotel Inaya Bay, Labuan Bajo, acara ini dimaksudkan untuk mengumpulkan ide serta gagasan dalam mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif bersama para komunitas dan pegiat ekraf lokal. Selain itu juga Menparekraf bermaksud memetakan potensi ekraf yang dimiliki Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Komunitas yang hadir pada kesempatan ini berasal dari berbagai latar belakang seperti komunitas fotografi, pegiat lingkungan dan sampah, asosiasi pelaku pariwisata, serta pegiat kesenian.
Sementara itu pelaku ekraf yang turut hadir juga berkesempatan menunjukkan produk kreatif masing-masing seperti tenun, kopi, dan produk kreatif lainnya. Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan kemajuan hanya bisa dicapai dengan gerak bersama dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
"Saya ingin memberikan semangat kepada teman-teman semua bahwa kita akan gerak cepat, gerak bersama dan Gaspol (Garap Semua Potensi Kelokalan) sehingga Labuan Bajo dapat menjelma menjadi destinasi kelas dunia. Saya juga titip kepada BOPLBF, mohon semua masukan dipertimbangkan, di antaranya yang saya terima yaitu ; pembinaan kita di DPSP harus melibatkan masyarakat dengan konsep dari bawah ke atas (Bottom Up) sehingga memberikan kesejahteraan langsung kepada masyarakat. Kedua tentunya harus memperhatikan keberlanjutan. Semua hal ini tentunya sesuai dengan konsep kita mengenai pengembangan pariwisata berkualitas, berkelanjutan, dan menyejahterahkan," tambah dia.
Pada Kesempatan tersebut, Sandi juga memberikan sertifikat CHSE kepada empat hotel yang telah mengikuti asessment sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Security, Sustainable Environtment) yakni: Inaya Bay Komodo Hotel, Ayana Komodo Resort, The Jayakarta Suite Komodo, dan Plataran Komodo Resort and Spa.
Rencananya pada tahun 2021 sertifikasi CHSE akan menyentuh setidaknya 70 persen pelaku hotel dan restoran di destinasi pariwisata Labuan Bajo. Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, 2021 adalah momentum kebangkitan pariwisata yang harus dioptimalkan setiap elemen.
"Kami akan dorong semua potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang kita miliki. Kami akan terus melakukan kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas teman-teman pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya yakin, dengan kerja sama dan niat yang teguh, kemajuan yang kita cita-citakan akan terwujud," kata Shana.