Jumat 08 Jan 2021 13:18 WIB

Perajin Tahu Tempe di Jakarta Minta Pasokan Kedelai Lokal

Hingga kini produksi tahu tempe masih 100 persen menggunakan kedelai impor.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengunjungi pengrajin tahu tempe dan sekaligus melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan harga pasar kedelai di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (7/1).
Foto: Kementan RI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengunjungi pengrajin tahu tempe dan sekaligus melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan harga pasar kedelai di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perajin tahu-tempe di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, mengharapkan adanya pasokan kedelai lokal untuk produksi makanan tersebut. Hingga kini produksi panganan rakyat tersebut masih 100 persen menggunakan kedelai impor.

"Katanya Menteri berjanji akan menstabilkan harga kedelai dan memperkuat kedelai lokal," ujar pemilik Pabrik Tahu Karisma Abu Ajis usai tempat usahanya didatangi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Ajis mengatakan perajin tempe dan tahu lebih mengharapkan kedelai lokal ketimbang kedelai impor, sebab memiliki rasa lebih lezat dan gurih sehingga lebih dipilih konsumen. Namun pasokan kedelai lokal cenderung kecil. Begitu pula dengan margin harga kedelai lokal yang jauh lebih tinggi ketimbang kedelai impor.

Kedelai impor saat ini mencapai Rp 9.500 per kilogram (kg), namun belum seberapa dibanding kedelai lokal yang dapat mencapai harga Rp 16 ribu per kilogram.

"Kalau produksi dari bahan baku kedelai lokal kalau hanya ada pesanan saja. Kalau tidak ada pesanan tidak berani," kata Ajis.

Dia beranggapan jika harga kedelai lokal bisa bersaing dengan kedelai impor, sekitar Rp 9.000-Rp 10 ribu, tidak mustahil perajin tahu-tempe dapat memproduksi makanan dengan kedelai lokal. Angka itu juga dirasa masih kompetitif, jika dibanding kedelai impor yang saat ini harganya mencapai Rp9.500 per kilogram.

Ajis berharap Kementerian Pertanian RI dapat memperbanyak pasokan kedelai lokal sehingga rentang harga tidak jauh dari kedelai impor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement