Hal itu dapat dilakukan dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan. Ahli yang kompeten juga perlu digandeng untuk memberikan informasi untuk menghindari disinformasi yang diterima oleh masyarakat.
"Ini tidak hanya mengantisipasi keraguan bagi tenaga kesehatan dan tenaga penunjang tetapi juga untuk mempersiapkan masyarakat awam pada tahap selanjutnya yang minim mendapatkan informasi mengenai vaskinasi," kata Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand tersebut.
Secara umum, menurut Defriman, vaksinasi tidak saja upaya intervensi dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Lebih dari itu, vaksinasi penting untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta pencapaian kekebalan kelompok (herd immunity).
"Penguatan sistem kesehatan tentunya berdampak terhadap produktivitas sosial dan ekonomi ke depan," kata Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Provinsi Sumatra Barat tersebut.