Rabu 06 Jan 2021 01:18 WIB

Dua Klaster Dominasi Penambahan Pasien Covid-19 di Boyolali

Saat makan bersama disinyalir jadi sumber munculnya klaster keluarga dan tempat kerja

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Saat makan bersama disinyalir jadi sumber munculnya klaster keluarga dan tempat kerja. Ilustrasi.
Foto: AP/Anjum Naveed
Saat makan bersama disinyalir jadi sumber munculnya klaster keluarga dan tempat kerja. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Dua klaster yakni keluarga dan tempat kerja mendominasi penambahan kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Boyolali pada awal Januari 2021. Keterangan ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali Ratri S. Survivalina.

"Dua klaster yakni keluarga dan tempat kerja menjadi dominan pada kasus Covid-19 di Boyolali. Selama tiga hari terakhir total penambahan sebanyak 189 kasus," kata Ratri di Boyolali, Selasa.

Baca Juga

Penambah Covid-19 di Boyolali pada Sabtu (2/1) sebanyak 62 kasus, Ahad (3/1) ada 65 kasus, dan Senin (4/1) ada 62 kasus. Dengan demikian total penambahan 189 kasus.

Dengan penambahan tersebut, total kasus konfirmasi positif saat ini sebanyak 3.414 kasus. Dari jumlah itu, yang masih dirawat di rumah sakit ada 133 kasus, isolasi mandiri 232 kasus, sudah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh ada 2.944 kasus, dan meninggal dunia sebanyak 105 kasus.

Persentase kesembuhan mencapai 86 persen sedangkan persentase kematian tiga persen. Berdasarkan indikator yang digunakan dalam penilaian Covid-19 atas status risiko wilayah, Kabupaten Boyolali memiliki nilai 1,88 yang berarti berada di zona risiko sedang atau zona oranye.

Menurut Ratri, penambahan kasus Covid-19 di Boyolali memang sebagian hasil penjaringan masa liburan Natal dan Tahun Baru 2021. Dengan adanya kewajiban pelaku perjalanan membawa hasil tes usap antigen, ternyata terjaring kasus orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 yang diminta melakukan pemeriksaan lebih lanjut yakni cara tes usap PCR.

Dia mengatakan sumber penularan terbanyak disinyalir adalah saat waktu makan. Warga saat makan biasanya membuka masker dan ada makan bersama sehingga saling mengobrol. Kegiatan ini disinyalir sebagai salah satu sumber penularan yang utama di klaster keluarga ataupun klaster tempat kerja.

Ratri menyarankan sebaiknya makan bersama mulai dihindari. Jika tidak bisa menghindari, posisi duduk sebaiknya tidak saling berhadapan sehingga potensi penularan Covid-19 bisa dicegah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement