Selasa 05 Jan 2021 13:47 WIB

JK: Pencegahan tidak Boleh Berhenti Sebelum Vaksin Siap

Pencegahan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan perilaku hidup sehat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menekankan agar upaya mitigasi pencegahan Covid-19 tetap harus dilakukan sambil menunggu kesiapan vaksin untuk masyarakat. JK mengatakan, upaya pencegahan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Sebelum vaksin siap untuk didistribusikan, upaya pencegahan tetap harus dilakukan secara terus menerus," kata JK dalam siaran pers usai berkunjung ke Gudang Darurat Penanganan Covid-19 PMI, Selasa (5/1).

Baca Juga

Dalam kunjungan tersebut, JK yang didampingi Sekjen PMI Sudirman Said mengecek kesiapan dan stok gudang darurat Covid-19 dan menginstruksikan untuk segera mendistribusikan stok yang ada kepada PMI di wilayah Jabodetabek untuk diteruskan kepada masyarakat. JK juga menegaskan, PMI akan terus membantu upaya pemerintah dalam pencegahan Covid-19.

PMI, kata JK, akan mendistribusikan paket Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Alat perlindungan Diri (APD) kepada masyarakat dan kepada petugas medis di wilayah Jabodetabek. “Paket PHBS sebanyak 13 Ribu, baju hazmat 11 ribu, kacamata 10 ribu, sarung tangan 2.450 unit dan faceshield sebanyak 4.400 unit dan 19 ribu unit sprayer,” kata JK.

Selain itu, PMI juga menyiapkan terapi plasma Konvalesen untuk membantu penyembuhan pasien dengan Covid-19. Sejauh ini, sudah 18 Unit Donor Darah (UDD) yang siap dalam donor plasma. “Terapi ini merupakan salah satu alternatif dalam penyembuhan Covid-19, saya harapkan masyarakat dengan sukarela untuk membantu sesama dengan melakukan Donor Plasma,” kata JK.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement