Selasa 05 Jan 2021 07:19 WIB

Kota Bekasi Siap Tunggu Kedatangan Vaksin

Penerima vaksin tahap pertama akan menyasar 11.983 tenaga kesehatan.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ratna Puspita
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersiap untuk menjalani proses vaksinasi dalam waktu dekat. Penerima vaksin tahap pertama akan menyasar 11.983 tenaga kesehatan selama Januari hingga April 2021.

“Tinggal nunggu saja sih sebenarnya, cuma ya masalahnya kita juga tergantung kebijakan pusat. Itu kan lisiensinya mereka baru selesai untuk menyatakan bahwa vaksinnya siap edar yah. Mereka kalau sudah siap kita tinggal beres,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati.

Baca Juga

Dia menuturkan, sebelum vaksin resmi disuntikkan ke penerima, akan dilakukan simulasi terlebih dahulu di internal layanan kesehatan. “Simulasi, di seluruh puskesmas sudah meminta mereka melakukan secara internal yah. Nah ini kita lagi berkomunikasi dengan rumah sakit agar mereka juga siap. Dengan asosiasi rumah sakit lagi berkomunikasi,” terangnya.

Adapun, Pemkot Bekasi belum mengetahui secara pasti vaksin apa yang akan diberikan oleh pemerintah pusat. Namun, sejauh yang diketahui saat ini yang diujicoba adalah vaksin Sinovac.

“Kita belum tahu, apakah Sinovac atau yg lainnya. Kita tunggu hasilnya. Tapi yang diujicobakan memang Sinovac,” jelas dia.

Dezy menjelaskan, saat ini vaksin yang hendak didistribusikan ke seluruh Indonesia termasuk Kota Bekasi disimpan di Biofarma, Bandung, Jawa Barat. Pihak pemkot, tinggal menunggu aba-aba dari pemerintah terkait dengan legalitas dan juga perizinannya. “Kalau sudah selesai, itu baru didistribusikan (ke Kota Bekasi),” ujarnya.

Hingga saat ini, jumlah tenaga kesehatan yang dijadwal menerima vaksin hingga April baru angka permulaan saja. Mengingat, jumlah layanan kesehatan di Kota Bekasi yang cukup banyak. “Tapi jatah awal, ini kita lagi mendata kembali, kan layanan di Kota Bekasi banyak,” tutur dia.

Dia menyebut, data tenaga kesehatan penerima vaksin ditentukan oleh pemerintah pusat melalui Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SI-SDMK). “Nah itu semuanya Kemenkes bukan kita. Jadi nggak ada data satu pun yang kita usulkan, kecuali nanti kita dikasih data, kita kroscek, kalau ada yang salah kita menambahkan,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement