Senin 04 Jan 2021 20:12 WIB

Pasien Covid Meninggal di Bangka Jadi Tujuh Orang

Belasan warga yang baru terpapar Covid-19 sudah menjalankan isolasi.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT --  Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat pada Senin ini terdapat penambahan pasien Covid-19 meninggal dunia  sebanyak satu orang. Sehingga total ada tujuh pasien terpapar Covid.

"Pasien yang dinyatakan meninggal dunia inisial S (60) laki-laki asal Kecamatan Belinyu, status transmisi lokal dengan kategori suspek komorbit," kata Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Senin.

Baca Juga

Dengan meninggalnya S tersebut, kata dia, tercatat sudah tujuh orang pasien Covid-19 di Kabupaten Bangka meninggal dunia. Mereka berasal dari Kecamatan Belinyu, Pemali dan Kecamatan Mendo Barat serta dari Kecamatan Sungailiat. "S dimakamkan hari ini di tempat pemakaman Kelekak Tary Belinyu oleh tim Satgas Kecamatan Belinyu serta petugas desa," jelas Boy Yandra.

Selain satu orang pasien Covid-19 meninggal dunia, kata Boy Yandra, hari juga terdapat tujuh orang pasien Covid-19 dinyatakan sembuh serta terdapat 16 orang warga terkonfirmasi positif virus jenis baru corona.

Dia mengatakan belasan warga yang dinyatakan positif Covid-19 sudah dilakukan isolasi di tempat yang sudah ditentukan. Sebagian besar tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar pulau Bangka.

Sampai dengan Senin (4/1) jumlah warga di Kabupaten Bangka yang positif mencapai 745 orang, 622 orang sudah sembuh, 123 masih menjalani isolasi dan karantina serta tujuh orang pasien Covid-19 meninggal dunia.

"Jumlah pasien Covid-19 hari ini lebih banyak dibandingkan kasus yang sama pada Minggu (3/1) yang hanya terdapat tujuh orang," katanya.

Boy Yandra minta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus penyebaran virus corona terus mengalami peningkatan serta didominasi klaster lokal

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement