Senin 04 Jan 2021 19:53 WIB

Republika Bertekad Jadi Rumah Penjernih Hoaks

Republika melakukan pengecekan informasi berlapis sebelum disajikan ke pembaca.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ani Nursalikah
Republika Bertekad Jadi Rumah Penjernih Hoaks. Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi menjadi narasuber dalam acara diskusi webinar di Jakarta, Senin (4/1). Diskusi dalam rangka memperingati ulang tahun Republika ke-28 tersebut mengangkat tema
Foto:

Irfan tak memungkiri mekanisme sederhana di platform online ini memungkinkan terjadinya kekeliruan. Namun, ia kembali memastikan pembekalan SDM dan upaya cek silang antara reporter dan redaktur demi meminimalisasi risiko kekeliruan dalam penyajian berita.

Karena itu, Irfan memastikan, kecil kemungkinan berita hoaks muncul di platform Republika.

"Bisa kita tekan walau kadang kadang, semaksimal mungkin, paling tidak media massa, ada mekanisme kerja agar berita yang disampaikan berita benar bukan hoaks," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut mengajak media massa konvensional untuk mengambil peran dalam mengatasi hoaks atau disinformasi. Wenseslaus berharap media menjadi rumah penjernih (clearing house) dari hoaks yang beredar ramai di media sosial.

"Misal kita melirik tren media sosial, (hoaks) apa yang ramai diperbincangkan, apa yang diragukan, itu harus tersedia di media konvensional," ujar Wenseslaus dalam Webinar Ultah Republika ke-28.

 

Ia mengatakan, media konvensional sebagai tempat orang mencari kepastian, harus memberi jawaban atau rujukan bagi masyarakat di media sosial. Khususnya, hoaks atau isu yang belum pasti kebenarannya. "Media tempat orang mencari kepastian, menemukan suatu yang menjadi rujukan buat dia , harus ambil posisi itu," ujar Wen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement