REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tingkat kunjungan wisatawan ke obyek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi pada momen libur tahun baru turun sekitar 75 persen. Hal ini disebabkan kondisi pandemi Covid-19 dan larangan untuk berkerumun.
''Momen libur tahun baru di pantai selatan Sukabumi sepi pengunjung,'' ujar Kepala Divisi Operasional, SDM, dan Diklat, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Asep Edom kepada Republika, Ahad (3/1).
Sepinya pengunjung kata Asep, terutama terjadi pada malam tahun baru lalu. Penyebabnya karena masa pandemi Covid-19 dan untuk masuk obyek wisata ada larangan berkerumun dan persyaratan lainnya.
Meskipun demikian lanjut Asep, tim penjaga pantai tetap bersiaga dalam mengamankan lokasi obyek wisata. Khususnya dengan menerapkan protokol kesehatan ke pengunjung yang datang yakni 3M menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Asep menuturkan, tim Balawista fokus pada keselamatan pengunjung dan kini ditambah kesehatan lingkungan. Di mana saat ini ada kekhawatiran naiknya kunjungan akan berdampak pada situasi pandemi.
''Kami memahami kondisi saat ini, meski ada keluhan dari pengelola warung dan hotel yang sepi pengunjung,'' cetus Asep.
Sebab idealnya di masa liburan saat ini baik warung musiman dan tetap restoran serta hotel akan mengalami kenaikan jumlah pengunjung. Namun ungkap Asep, kini tingkat kunjungan sedikit dan sangat jauh bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
''Harapan warga di sisi lain memahami kondisi tapi di satu sisi mengandalkan kunjungan naik,'' kata dia.
Sebelumnya Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif mengatakan, warga pada malam tahun baru untuk tetap di rumah dan Satgas Covid-19 Sukabumi sudah mengimbau sebelumnya akan menutup kawasan wisata Ciletuh Geopark Palabuhanratu pada malam tahun baru mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB.
''Ini semata-mata dilakukan untuk mencegah dan memutus penyebaran dan penularan virus Covid-19,'' ujar dia.